BANTEN RAYA.COM – Tidak jarang berbagai sungai di berbagai penjuru wilayah yang dipenuhi dengan tumpukan sampah sehingga merusak alam dan menimbulkan sarang penyakit. Namun apa jadinya jika sungai yang awalnya sangat kumuh dan kotor disulap menjadi sungai yang bersih dan menjadi tempat bagi orang-orang bermain.
Bertempat di Desa Talaga Kecamatan Mancak terdapat sungai Gus Ipul yang awalnya sangat kotor dan menjadi tempat pembuangan sampah masyarakat disulap menjadi sungai yang jauh lebih bersih dan cantik. Sungai tersebut menjadi sangat bersih setelah dibersihkan dengan cara bergotong royong oleh masyarakat dan pemerintah desa.
Kepala Desa Talaga Kecamatan Mancak Embay Solihin mengatakan, merubah sungai menjadi lebih bersih tersebut berasal dari inisiatof masyarakat yang sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan. “Kita itu ada kegiatan mengubah kawasan kumuh menjadi kawasan desa wisata, jadi itu sebetulnya ini ide dan gagasan oleh teman-teman kita di desa dan masyarakat,” ujarnya, Minggu (25/5).
Pada Desember 2024, Sungai Gus Ipul tersebut ditunjuk sebagai titik nol kegiatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang dilakukan oleh Kementrian Sosial (Kemensos). “Kemudian di respon sama Kemensos dan ditunjuk jadi kegiatan HTSN Desember kemarin. Awalnya memang kondisi perkampungan itu kumuh kemudian kita bersihkan pelan-pelan,” katanya.
Baca Juga: 5 Tips Jaga Diri dan Jaga Barang Selama Ibadah Haji dan Umroh
Pria berusia 34 tahun tersebut menceritakan, dengan semangat gotong royong masyarakat dan pemerintah desa akhirnya tempat yang awalnya menjadi sarang penyakit, kini menjadi lingkungan yang bersih dan segar. “Awalnya di lingkungan kita banyak yang terdampak satnting, sakit perut, dan lain -lain, setelah kita melakukan analisa ternyata salah satun penyebabnya adalah lingkungan kumuhtersebut,” paparnya.
Sungai Gus Ipul juga menjadi pusat edukasi masyarakat desa untuk bisa belajar pentingnya menjaga kebersihan lingkungan khususnya sungai yang menjadi tempat ikan hidup. “Ada edukasi pemberdayaan masyarakat yang mana bisa mengelola ikan sungai dan ikan bioflok. Nantinya paska beredukasi di lingkungan sungai Gus Ipul, mereka menerapkan di pekarangan rumah masing-masing,” ungkapnya.
Selain itu, sungai Gus Ipul juga menjadi awal pengembangan wisata alam karena kedepan Pemdes Talaga berencana mengembangkan hulu sungainya yang bernama Curug Watu Putih. “Selama empat bulan ini kita terus bekerjsama dengan masyarakat RT/RW (rukun tetangga/rukun warga) secara rutin. Kita bersihkan pelan-pelan dan kita bangun infastrukturnya menggunakan dana desa, bantuan kemensos, dan yang lain-lain,” tuturnya. (***)