BANTENRAYA.COM – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) terus melakukan penelusuran radioaktif cesium-137 ke berbagai titik lokasi kawasan industri Modern Cikande.
Dari mulai awal penelusuran pada 21 hingga 27 Agustus 2025, Bapeten menemukan enam titik lokasi yang diduga menjadi tempat penemuan radioaktif cesium-137.
Pranata Humas Ahli Madya Bapeten Abdul Qohhar mengatakan, tim dari Bapeten masih melakukan penelusuran hingga radius 5 kilometer dari titik awal penemuan di PT Bahari Makmur Sejati.
Baca Juga: Tayang Hari Ini! Cek Sinopsis dan Pengisi Suara Film Animasi Panji Tengkorak
“Perkembangan sampai tanggal 27 kemarin kita sudah menyelesaikan permasalahan radioaktif di lingkungan dalam radius 5 kilo. Ada enam titik lokasi yang sudah ditandai,” ujarnya di Swiss-Belinn Modern Cikande, Kamis 28 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, dari hasil penemuan radioaktif tersebut tindakan yang dilakukan oleh Bapeten baru menandai titik lokasi dan belum bisa dilakukan pembersihan.
“Untuk saat ini tindakan yang kamu lakukan adalah adalah baru menandai dan melakukan pengamanan. Kita harus memikirkan tempat untuk penyimpanan jika mau dibersihkan,” katanya.
Qohhar menuturkan, tim Bapeten belum melakukan penanganan lebih lanjut dab masih melakukan pengamanan lokasi karena untuk melakukan penanganan harus melibatkan beberapa instansi.
“Itu sih yang baru kita lakukan sambil mencari spot-spot yang lain. Alhamdulillah informasi teman-teman di lapangan hari ini enggak ada penambahan spot lagi,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, radioaktif cesium-137 tidak boleh berada di kawasan padat penduduk karena berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Jadi Temuan BPK, Pemkot Cilegon Telusuri 183 Jalan Yang Statusnya Tak Jelas
“Kita pahami namanya cesium itu tidak boleh ada secara bebas. Jadi kita masih melakukan pengamanan jangan sampai ada masyarakat yang mendekat,” paparnya.
Sementara Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang Yadi Priadi Rochdian mengatakan, kasus tersebut masih dilakukan penelusuran oleh pihak yang berwenang.
“Saya masih mencari datanya, karena sekarang proses penelusurannya masih berlanjut dilakukan tum Bapeten. Kita saat ini baru melakukan pendampingan,” ujarnya. ***