Jumat, 31 Oktober 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Jumat, 31 Oktober 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Mengenal Tradisi Kawalu Baduy

Muhaemin Oleh: Muhaemin
24 Januari 2022 | 08:19
Mengenal Tradisi Kawalu Baduy

Warga Baduy saat akan melakukan seba Instagram gnfi

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

BANTENRAYA.COM – Suku Baduy akan melaksanakan Kawalu muai awal Februari sampai dengan April 2022.

Selama Kawalu, wisatawan dan orang luar Baduy dilarang masuk ke wilayah Baduy.

Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, upacara Kawalu di Baduy merupakan bentuk ungkapan rasa terimakasih terhadap Sang Hyang Karesa atas berhasilnya panen padi huma Orang Kanekes setiap tahunnya.

Baca Juga: Young Lex dan Denny Caknan Rilis Lagu LEPAS, Sebuah Motivasi Agar Tidak Terpuruk Terus

Upacara Kawalu merupakan salah satu tradisi adat yang diselenggarakan sebelum Upacara Seba.

Adapun tahapannya yaitu, upacara ngalanjakan, upacara Kawalu, upacara ngalaksa, dan terakhir Seba, sebagai puncak dari upacara-upacara adat yang dilakukan Orang Kanekes.

Dalam laman ini juga ditulis, sebagaimana upacara-upacara lainnya yang mengiringi Seba, pelaksanaan Kawalu tidak dapat dilepaskan dari sanksi adat apabila dalam pelaksanaannya terdapat hal-hal yang diluar kebiasaan masyarakat setempat.

Baca Juga: Kisah Pasturi Selamat dari Kecelakaan Maut di Balikpapan, Ternyata Punya Kebiasaan Ini Setiap Hari Jumat

Kawalu berasal dari kata walu yang artinya balik (pulang). Jadi, arti dari kata Kawalu adalah kembali. Upacara ini juga biasa disebut sebagai ngukus Kawalu atau membakar dupa untuk mengiringi sesajen pemujaan.

Biasanya disetiap acara Kawalu selalu dilakukan pembakaran dupa sebagai bentuk pemujaan terhadap leluhur.

Upacara kawalu dilaksanakan setelah kegiatan panen padi dari huma (ladang) dan menyimpan atau mengembalikannya ke leuit.

Maksud dan tujuan penyelenggaraan upacara Kawalu

Kawalu sebagai bentuk ungkapan syukur atas keberhasilan panen padi yang telah didapatkan oleh seluruh masyarakat Kanekes.

Baca Juga: Kisah Pasturi Selamat dari Kecelakaan Maut di Balikpapan, Ternyata Punya Kebiasaan Ini Setiap Hari Jumat

Perwujudan rasa syukur ini kemudian diaplikasikan dalam bentuk puasa selama 3 bulan berturut-turut menurut penanggalan Orang Kanekes yang disebut sebagai bulan Kawalu.

Adapun makna dibalik pelaksanaan puasa di bulan Kawalu ini ialah untuk menyucikan diri dari nafsu jahat. Oleh karena itu, tanggal 15 bulan Kasa, sebelum berpuasa, seluruh Orang Kanekes wajib membersihkan lingkungan berupa halaman, kampung, jalan, dan sebagainya. Barang-barang yang datang dari luar pun harus dikeluarkan dari wilayah Kanekes.

3 Bulan Suci Dalam Penanggalan Kanekes

Bulan suci Kawalu ini diselenggarakan selama 3 bulan berturut-turut pada bulan Kasa, bulan Karo dan Bulan Katilu setiap tahunnya. Puasa yang dilaksanakan Orang Kanekes hanya berlangsung satu hari saja dalam satu bulan, tepatnya terjadi pada tanggal 17 bulan Kasa yang disebut Kawalu Tembey atau Kawalu pertama, tanggal 18 bulan Karo disebut sebagai Kawalu Tengah dan tanggal 17 bulan Katilu disebut sebagai Kawalu Tutug.

Baca Juga: Viral! Istri Histeris Pergoki Suami Bareng Selingkuhan, Tendang Mobil Si Pelakor Lari Terbirit-birit

Pelaksanaan puasa Kawalu Orang Kanekes dimulai pada pukul 5 sore hari sebelum hari H, dan berakhir pada pukul 5 sore hari keesokan harinya. Selama melaksanakan puasa mereka tidak diperkenankan untuk makan dan minum dari awal pelaksanaan puasa hingga menjelang buka puasa.

Terdapat 3 Kampung Tangtu atau kampung adat yang menjadi kiblat adat dari masyarakat Kanekes yaitu Kampung Cibeo, Cikertawana dan Cikeusik.

Disana terdapat 3 Puun yang bertugas sebagai tetua adat. Kampung Tangtu ini disebut juga Baduy dalam. Ketiga kampung Tangtu ini menjadi pusat pelaksanaan ritual adat dan upacara-upacara tradisional Orang Kanekes.

Adapun Orang Kanekes yang tinggal di luar ketiga Kampung Tangtu, atau biasa disebut Kampung Panamping atau baduy luar, dalam pelaksanaan prosesi upacara adat mereka akan mengikuti salah satu Kampung Tangtu yang ada tergantung asal keturunan mereka.

Baca Juga: Banyak Yang Membencinya, Rachel Vennya Akui Masih Ada Segelintir Pendukung

Dari sekian banyak jumlah masyarakat baduy luar, biasanya Cibeo dan Cikeusik yang menjadi tempat ritual utama dalam pelaksanaan Upacara Kawalu, sedangkang kapuunan Cikertawana sendiri menggabungkan diri dengan kapuunan Cibeo.

Di kampung Cibeo dan Cikeusik upacara adat kawalu dilangsungkan di Bale yang tempatnya berdekatan dengan kediaman Puun.

Upacara adat Kawalu dipimpin langsung oleh para Puun yang dibantu oleh para Baris Kolot atau Baresan. Dalam hal ini Puun bertugas untuk menentukan hari “H” pelaksanaan upacara Kawalu.

Sebelum upacara Kawalu selesai dilaksanakan, Puun mengintruksikan kepada seluruh warganya untuk berpuasa dan pada hari pelaksanaan puasa, mereka dilarang memakan ataupun mengolah padi hasil panen mereka saat itu.

Baca Juga: Banyak Yang Membencinya, Rachel Vennya Akui Masih Ada Segelintir Pendukung

Mereka hanya diperbolehkan menggiling padi dari penan tahun-tahun sebelumnya dengan cara tradisional yang disebut nutu.

Upacara Kawalu dilaksanakan serempak oleh seluruh masyarakat Kanekes. Masyarakat Kanekes di Kampung Panamping bersatu dengan masyarakat Kanekes Kampung Tangtu untuk bersama-sama mengikuti prosesi adat upacara adat Kawalu yang dipimpin oleh Puun dibantu dan para Jaro tujuh dan Baresan Palawari. Selain Puun yang bertugas sebagai pemimpin upacara, kegiatan Kawalu dikoordinasikan oleh para Beresan Palawari yang bertugas seperti halnya panitia kegiatan. Secara khusus tugas dari Baresan Palawari adalah mengundang para Jaro tujuh dan kokolot disetiap kampung panamping untuk hadir dalam acara Kawalu di Bale Kampung Tangtu Cibeo dan Cikeusik.

Pada hari pelaksanaan upacara Kawalu, laki-laki, perempuan, tua maupun muda berduyun-duyun memenuhi Bale atau aula pertemuan adat di Kampung Tangtu Cibeo dan Cikeusik.

BACAJUGA:

Museum Multatuli

Mengenal Museum Multatuli di Rangkasbitung, Museum Antikolonialisme Pertama di Indonesia

9 September 2025 | 10:49
Kebakaran peternakan ayam di Kampung Pasir Rangdu, Desa Curug Panjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak kebakaran pada Senin, 8 September 2025 dinihari. (Damkar Lebak)

Kebakaran Peternakan di Lebak, 8.500 Ekor Ayam Broiler Ikut Terpanggang

8 September 2025 | 11:54
pksl lebak

Lili Sugiyanto Pimpin PKS Lebak, Siap Perkuat Internal dan Capai Kemenangan di Pemilu Mendatang

7 September 2025 | 18:17
ular

Ular Kobra 2,5 Meter Muncul di Atap Rumah Warga Malingping, Satu Keluarga Panik

7 September 2025 | 16:46

Upacara Kawalu diawali dengan kegiatan bersih-bersih rumah yang dilaksanakan pada 3 hari sebelum upacara kawalu dimulai. Biasanya dalam kegiatan bersih-bersih ini juga diiringi oleh razia yang dipimpin oleh para kokolot untuk membersihkan barang-barang khusunya elektronik yang semestinya tidak diperkenankan ada di kompleks permukiman masyarakat Baduy Panamping. Kemudian diikuti dengan puasa selama 1 hari dalam tiga bulan yaitu kawalu tembey.

Baca Juga: Banyak Yang Membencinya, Rachel Vennya Akui Masih Ada Segelintir Pendukung

Seperti halnya puasa pada umumnya, mereka tidak diperkenankan untuk makan dan minum selama menjalankan ritual puasanya, dan seminimal mungkin melakukan aktifitas kegiatan di luar rumah sebagai persiapan menghadapi upacara besar Kawalu keesokan harinya.

Saat berpuasa tanggal 17 Kasa, mereka berganti pakaian yang khusus dipakai untuk kepentingan upacara Kawalu.

Terdapat beberapa jenis pakaian yang biasa mereka gunakana untuk mengikuti ritual upacara adat Kawalu. Laki-laki mengenakan baju pangsi hitam (baduy luar) atau putih (baduy dalam), sarung bermotif poleng hideung, ikat pinggang adu mancung, dan iket kepala, sedangkan perempuan umumnya mengenakan kain atau samping bermotif kacang herang, kemben batik dari motif hariang, dilengkapi dengan kain batik corak dermayu sebagai gendongan dan kain batik corak hariang untuk kerudung

Orang-orang Baduy Panamping berduyun-duyun menuju Kampung Tangtu. Di sana mereka membuat sembilan ancak untuk wadah makanan.

Baca Juga: Pengcab PTMSI Kota Serang Pede Bisa Pertahankan Juara Umum Cabor Tenis Meja di Porprov Banten

Di rumah Girang Seurat, kaum perempuan sibuk memasak. Bahan masakan yang dimasak oleh para kaum perempuan ini berasal dari sumbangan seluruh warga terutama hasil panen padi huma dan hasil buruan ngalanjak munduy, yang dikumpulkan di rumah Girang Seurat. Beras yang ditanak merupakan hasil panen baru dari huma.

Sebelum memasak makanan untuk dinikmati Bersama-sama, para perempuan kanekes biasanya mendahulukan mengolah makanan yang akan dipersembahkan sebagai sesajen. Isi sesajen terdiri dari umbut enau, umbut seel pahit, nasi padi siang (merah), nasi kuning, nasi ketan peuceuk, daging pelanduk (kancil), ikan badar, ikan cenang (sero), dan susuh (tidak dimakan).

 Makanan-makanan tersebut dibuat untuk selanjutnya dibawa oleh Girang Seurat sebagai sesajen menuju rumah Puun. Di rumah Puun hidangan tadi dimasukan kedalam sembilan ancak yang sudah tersedia.

Kedelapan ancak kemudian diisi dengan hidangan yang terdiri dari nasi beserta lauk pauknya, sedangkan satu ancak berisi seperangkat sirih jambe semayang, sirih duapuluh ikat, dan kapur sirih sepuluh bungkus.

Baca Juga: SD dan SMP di Depok Gelar PTM Terbatas 100 Persen Mulai Hari Ini, Ini Aturannya

Dalam menghidangkan ancak terdapat aturannya tersendiri. Ancak yang berisi sirih kapur dibawa langsung oleh anak Puun ke Bale dan diterima oleh Girang Seurat, adapun kedelapan ancak lainnya yang berisi nasi dan lauk pauknya dibawa satu persatu secara teratur ke Bale dengan cara sebagai berikut ; anak Puun berdiri dihalaman rumah menghadap kearah barat kemudian ancak diterimanya dengan cara ditanggeuy (dipikul) kemudian bergeser kearah utara dan tidak boleh berbalik.

Tempat anak Puun berdiri digantikan dengan orang lain dan setelah menerima ancak bergeser seperti hal yang pertama tadi, demikian seterusnya sehingga membentuk barisan sampai ke tepi Bale. Setibanya di Bale ancak-ancak ini di terima oleh Girang Seurat.

Sekitar pukul 14.00 mereka menyucikan diri di sungai. Sepanjang perjalanan menuju sungai, setiap tempat yang mereka lalui harus pula dibersihkan. Lalu, mereka berkumpul kembali di Bale kapuunan. Sekitar jam 16.00 ancak sesajen dibawa ke kapuunan dari rumah Girang Seurat. Setelah Puun ngajampean (membacakan doa-doa), seluruh peserta upacara Kawalu secara serempak menyembah dengan mengagungkan nama Puun nya. Setelah itu, barulah mereka bisa berbuka puasa.

Baca Juga: Banyak Yang Membencinya, Rachel Vennya Akui Masih Ada Segelintir Pendukung

Khusus bagi orang Kampung Tangtu, mereka harus nyeupah (mengunyah sirih) terlebih dahulu sebelum makan.

Isi sesajen dibuka dan dibagikan untuk dicicipi semua orang yang hadir di Bale Kapuunan. Mereka berkumpul kemudian mendapatkan hidangan dari ancak tadi beserta lauk pauknya dan sirih kapur sebagai berkat Kawalu.

Masyarakat Baduy Panamping yang datang ke Kampung Tangtu disilahkan ikut menikmati hidangan Kawalu di rumah orang Kampung Tangtu atau langsung dibawa pulang ke rumah masing-masing setelah membubarkan diri dengan tertib.

Setelah sesajen habis dibagikan, maka baresan parawari, panitia pada perhelatan tersebut (semuanya laki-laki), membawa nasi dan lauk-pauknya sebagai makanan utama. Makanan diwadahi pada panjang (sebuah piring besar dan antik). Satu panjang untuk Puun, dua lagi untuk Jaro Tujuh dan Girang Seurat. Biasanya satu panjang makanan diperuntukan bagi tiga orang, apabila ada yang tidak memperoleh jatah panjang, mereka makan makanan yang dibungkus daun. Setelah itu, mereka makan buah-buahan sebagai pencuci mulut dan wayu (tuak asam). Acara para tetua selesai menjelang malam hari, sekitar pukul 18.00 atau 18.30 Bale Kapuunan berganti penghuni oleh para pemuda Kanekes. Mereka bersuka ria, ada yang memetik kecapi, membunyikan karinding, dan sebagainya. Namun, pada hakikatnya, tugas mereka adalah membersihkan sampah sisa upacara Kawalu.

Baca Juga: SD dan SMP di Depok Gelar PTM Terbatas 100 Persen Mulai Hari Ini, Ini Aturannya

Tahapan dan proses pelaksanaan upacara Kawalu tengah dan Kawalu tutug, sama dengan Kawalu tembey. Terlebih dahulu mereka harus bersama-sama melaksanakan upacara Ngalanjak dan Munduy sebelum melaksanakan puasa Kawalu. Mereka juga harus bergotong royong melakukan bersih-bersih kampung pada tiga hari sebelum upacara dimulai. Hanya, pada pelaksanaan Kawalu Tutug sebagai Kawalu terakhir, mereka harus berziarah ke mandala (makam leluhur) yang terletak di hulu Sungai Ciparahiyang (Cibeo).

Pelaksanaan upacara Kawalu merupakan kewajiban seluruh warga Kanekes, dari tua hingga muda, laki-laki dan perempuan semua wajib mengikuti jalannya ritual puasa Kawalu. Pengecualian hanya dikhususkan kepada para lansia yang sudah mengalami keterbatasan fisik sehingga tidak mampu beraktifitas secara normal dan kaum perempuan yang sedang berhalangan bulan sebab mereka dianggap tidak suci karena Upacara Kawalu sendiri menyaratkan adanya kesucian lahir dan batin di dalam diri masing-masing anggota pengikutnya. Pantangan ini wajib untuk dipatuhi, sebab apabila tidak akan mengakibatkan Kabendon yaitu sanksi adat yang dapat menyebabkan musibah bagi para pelakunya. ***

Editor: Administrator
Tags: Desa KanekesKawaluseba
Previous Post

Bandara Halim Perdanakusuma Tutup, 5 Bandara Ini Jadi Alternatifnya

Next Post

Masuk Daerah Kabupaten Lebak, KKM 71 Untirta Sosialisasi Perlindungan Anak

Related Posts

Museum Multatuli
Lebak

Mengenal Museum Multatuli di Rangkasbitung, Museum Antikolonialisme Pertama di Indonesia

9 September 2025 | 10:49
Kebakaran peternakan ayam di Kampung Pasir Rangdu, Desa Curug Panjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak kebakaran pada Senin, 8 September 2025 dinihari. (Damkar Lebak)
Lebak

Kebakaran Peternakan di Lebak, 8.500 Ekor Ayam Broiler Ikut Terpanggang

8 September 2025 | 11:54
pksl lebak
Lebak

Lili Sugiyanto Pimpin PKS Lebak, Siap Perkuat Internal dan Capai Kemenangan di Pemilu Mendatang

7 September 2025 | 18:17
ular
Lebak

Ular Kobra 2,5 Meter Muncul di Atap Rumah Warga Malingping, Satu Keluarga Panik

7 September 2025 | 16:46
bangunan liar
Lebak

Bangunan Liar di Rel Rangkasbitung-Jambu Ditertibkan, 15 Rumah Dibongkar Pemilik Secara Sukarela

7 September 2025 | 15:33
pungli
Lebak

Ada Dugaan Pungli Perekrutan Tenaga Kerja, Warga Sukamanah Geruduk Kantor Desa

7 September 2025 | 13:32
Load More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular

  • Gubernur Banten Andra Soni pemutihan pajak kendaraan

    Pemutihan Pajak Kendaraan Diperpanjang Lagi? Gubernur Banten Beri Jawaban Tegas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lowongan Kerja di Cilegon di PT Lautan Otsuka Chemical Terbaru 2025, Intip Persyaratannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akhir Oktober 2025, Budi Rustandi Bakal Merombak Besar-besaran Pejabat Eselon III dan IV

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Ngasih Makan Jule Viral, Buntut Julia Prastini Selingkuhi Na Daehoon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 44 Mobil Pejabat Pemkot Serang Nunggak Pajak Kendaraan, Ada Mobil Plat Merah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kuasa Hukum Wapres Gibran jadi Rektor Unbaja, ini Sosoknya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terkonfirmasi! Budi Rustandi Mutasi 300 Pejabat Eselon III dan IV Pemkot Serang, Cek Bocoran Harinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 67 Redkar Kota Serang Dikukuhkan, Jumlahnya Belum Ideal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Honda Banten Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Posisi dan Persyaratannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Standar Gaji PPPK Paruh Waktu Pemkot Serang Rp1 Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trending
  • Comments
  • Latest
SMAN 1 Cimarga

Pengakuan Siswi SMAN 1 Cimarga yang Ikut Mogok Sekolah, Bukan Dukung Siswa Merokok tapi……

18 Oktober 2025 | 12:16
Forum Honorer Kota Serang

Forum Honorer Serang Nilai Pelantikan 3.800 PPPK Paruh Waktu sebagai Pelecehan Martabat Pekerja

22 Oktober 2025 | 22:25
SMAN 1 Cimarga

Para Siswa SMAN 1 Cimarga Kena Mental Terus Dipojokan Warganet, Pemkab Lebak Kirim Psikolog

16 Oktober 2025 | 19:45
Walikota Cilegon siap mutasi pejabat eselon II

Daftar 10 Pejabat Eselon II Pemkot Cilegon yang Dijamin Tak Dimutasi Robinsar

10 Oktober 2025 | 08:53

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

oktober 2025

Ucapan Selamat Tinggal Bulan Oktober 2025 Dalam Bahasa Inggris Lengkap dengan Artinya

31 Oktober 2025 | 08:02
Persita

Setelah Bali, Persita Ingin Curi Poin di Kandang Bhayangkara Lampung

31 Oktober 2025 | 08:00
Dewa United

Dewa United Menang 4-0 Lawan Tainan City, Jadi Bekal Positif Jelang Bertemu Shan United di  AFC Challenge League

31 Oktober 2025 | 07:00
tingkat pengangguran di Banten masih tinggi

Tingkat Pengangguran Banten Capai 6,64 Persen, Dewan Desak Pemprov Dorong Link and Match Pendidikan dan Industri

31 Oktober 2025 | 06:01

Tag

2022 Andra Soni ASN Bang Edi Banten BRI Brigadir J Cilegon drakor drama Korea Film Harga Tiket Helldy Agustian Indonesia Jadwal jadwal tayang Kabupaten Lebak kabupaten serang Kota Cilegon Kota Serang Lebak link nonton link twibbon lowongan kerja Pandeglang Pemilu 2024 Pemkot Cilegon pemkot serang Pemprov Banten pilkada Preman Pensiun 6 Preman Pensiun 7 profil provinsi banten Ramadhan Robinsar serang sinopsis Skin Gratis spoiler sub indo Timnas Indonesia Twibbon UMKM viral
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

Ikuti Kami

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda