BANTENRAYA.COM – Membuat konten atau ngonten kegiatan saat bekerja sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi kepala daerah di era digital termasuk Walikota Cilegon Robinsar.
Hal itu, bisa dilihat dari berbagai konten medsos milik Robinsar yang mulai rajin memposting atau mengunggah video kegiatannya di medsos seperti Instagram.
Saat ini di akun Instagram milik Robinsar @robinsar19 sudah memiliki 41,6 ribu pengikut dan 843 mengikuti dengan 940 postingan dan dalam sepekan lalu sudah ada 10 postingan yang diunggah.
Baca Juga: 100 Hari Kerja Budi Rustandi-Nur Agis Aulia, Pengamat Sebut Sarat Kontroversi dan Seremoni
Robinsar mengaku, bermain medsos merupakan bagian yang sangat penting sekarang untuk kepala daerah.
Hal itu merupakan adaptasi dengan digitalisasi dan modernisasi, sehingga bisa menginformasikan kepada publik apa yang menjadi kebijakan, program yang sedang dilakukan dan dikerjakan.
“Hari ini menurut saya iya (medsos penting-red). Biar masyarakat tahu hari ini kita bekerja, bukan sekedar duduk di meja santai-santai saja. Bahkan kita hadir untuk menyelesaikan masalah di masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, menurut Robinsar, medsos bisa menjadi sarana komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat.
Sebab, ada banyak aduan yang masuk melalui kolom komentar dan pesan langsung atau Direct Message (DM) yang dilontarkan masyarakat.
“Ketika ada aduan dan banyak juga memang aduan yang dilontarkan di DM di komen itu langsung kami tindaklanjuti terhadap aduan,” ungkapnya.
“Jadi kami mengetahui masyarakat itu di lingkungannya masing-masing, kita keterbatasan waktu untuk mengunjungi kesana dengan informasi dari masyarakat jadi sarana untuk kami mengetahui persoalannya dan memberikan solusinya,” imbuhnya.
Baca Juga: Empat Tim U-14 Segel Tiket ke Babak 8 Besar Banten Youth Champions League 2025
Untuk sekarang, Robinsar mengatakan, tim yang mengelola Medsos miliknya terutama soal konten, yakni dari dokumentasi pimpinan atau Kabag (Kepala Bagian) Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Cilegon bukan pribadi.
Robinsar menyatakan, adanya asumsi masyarakat jika sekarang kepala daerah ikut latah dengan Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) hal itu tidak masalah selama baik.
Namun, ia memastikan tidak ikut siapa pun dan murni untuk menyampaikan informasi kepada warga.
Baca Juga: Andra Soni Klaim Sekolah Gratis Bisa Hilangkan Budaya Titip Menitip saat Penerimaan Siswa
“Tidak ikut (KDM), masyarakat punya asumsi begitu tidak masalah dan jadi soal, dan ketika memang pun ternyata kayak ikut KDM selama itu baik tidak ada masalah,” tuturnya.
“Tapi poinnya adalah kita tanda kutip tidak untuk ikut siapa-siapa murni untuk memberikan informasi dan pendekatan kami kepada masyarakat,” jelasnya. ***

















