BANTENRAYA.COM – Puluhan warga dari RT 01, RT 02 dan RT 07 Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol turun tangan melakukan perbaikan rumah Badri lansia 62 tahun hang sudah sakit-sakitan.
Perbaikan dilakukan warga dengan swadaya atau gotong royong campur tangan pemerintah dan industri.
Rumah Badri sendiri sebelumnya sudah sangat parah. Karena sebagain besar atapnya bolong.
Baca Juga: Cagar Budaya Multatuli di Lebak Terbengkalai, Revitalisasi Gagal Terealisasi
Meski pihak kelurahan sudah berusaha merekomendasi melalui berbagai bantuan ke berbagai pihak sejak 2024.
Namun, sampai sekarang rumah Badri tak kunjung mendapatkan bantuan lerbaikan.
Mirisnya lagi, rumah Badri sebenarnya hanya kurang lebih 10 meter saja dari tembok pergudangan induatri salah satu perusahaan besar di Kota Cilegon yakni PT PT Buana Centra Swakarsa (BCS) Logistics.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Warga Banjarsari Temukan Pria Meninggal di Sebuah Rumah Kontrakan
Kondisi Badri sendiri, saat ini tengah dilakukan perwatan inap di rumah sekot karena kondisinya yang sakit parah.
Ketua Dewan Kemakmuran Musola (DKM) Al Hidayah yang juga warga RT 07 Mahfud Hasan menjelaskan, perbaikan dilakukan dengan melibatkan swadaya warga karena murni dasar kemanusiaan.
“Gotong royong menjadi inisiatif dari seluruh warga. Ini soal kemanusiaan. Jadi semuanya turun membantu memperbaiki rumah Mang Badri,” katanya, Rabu (7/5).
Baca Juga: Jaga Investor dari Gangguan Ormas, Wagub Banten Siap Pasang Badan
Hasan meminta, kepada seluruh warga juga tidak saling menyalahkan dengan kondisi Badri. Sebab, ia meyakini mulai dari Pemerintah Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol dan Kota Cilegon tidak akan mau warganya yang tertinggal apalagi rumahnya tidak layak.
“Saya yakin Walikota yang sekarang (Robinsar) sangat memperhatikan warganya. Ini bentuk sama-sama agar kita tahu walikota juga mengetahui warga bisa saling membantu,” jelasnya.
Hasan menjelaskan, berharap peristiwa Badri itu menjadi yang awal semua masyarakat bisa berdikari dengan gotong royong menolong sesama.
Baca Juga: Sekolah Swasta Gratis di Banten, SPP Kini Dibayar Otomatis Lewat Rekening Siswa
Selanjutnya, diharapkan menjadi hal terakhir agar pemerintah bisa cepat merespons secara cepat jika menemukan lagi kondisi serupa.
“Ini adalah awal melakukan gotong royong warga untuk satu orang yang kondisi rumahnya tidak layak huni dan sakit. Saya berharap ini awal budaya bergotong royong dimanapun. Ini juga terlahir supaya kedepan agar rumah tidak layak huni, pemerintah bisa gercep bagi warga yang tidak layak huni tidak memakan waktu lama orang yang tidak layak huni pemerintah cepat menanggapi,” ujarnya.
Kakak Badri yakni Saud mengungkapkan, berterimakasih kepada warga yang sudah mau bergotong royong.
“Saya sampaikan terimakasih. Semoga ini menjadi amal baik bagi semuanya,” pungkasnya.***

















