BANTENRAYA.COM – Program Makan Bergizi Gratis atau MBG dan libur Hari Raya Natal dan tahun baru atau Nataru dinilai bisa menyebabkan inflasi di Kabupaten Serang.
Hal itu karena keduanya membutuhkan kebtuhan pokok dengan jumlah yang sangat besar.
Pernyataan tersebut diasampaikan oleh Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas usai menggelar rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID.
Najib Hamas mengatakan, walaupun inflasi belum tumbuh, namun harga kebutuhan pokok harus bisa dikendalikan supaya tidak berdampak terhadap ekonomi yang memberatkan masyarakat.
“Inflasi ini harus di-manage, dikendalikan supaya berdampak terhadap ekonomi. Diantaranya adalah harga pangan, jadi bisa dipastikan stok pangan kita ini cukup bagus dan harga terjangkau,” ujarnya, Kamis, 20 November 2025.
Ia menjelaskan, adanya program MBG di Kabupaten Serang bisa berdampak terhadap meningkatnya kebutuhan pangan dan bisa menyebabkan inflasi.
BACA JUGA: Genjot PAD, Bapenda Banten Bakal Gelar Razia Pajak dan Skema Baru Pemberian Tunjangan
“Oleh karena itu kita akan mengolaborasikan supaya tetap keberadaan SPPG dimaksimalkan, tetapi dampak inflasinya juga bisa ditekan. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mencukupi pasokan kebutuhan bahan baku di SPPG,” katanya.
Najib menuturkan, selain adanya program MBG adanya libur Nataru juga berpotensi meningkatkanya inflasi di Kanupaten Serang.
“Untuk menjaga keseimbangan inflasi, ekonomi, harga, khususnya bahan pokok, maka pemerintah daerah kolaborasi dengan Bulog akan menggencarkan GPM (gerakan pangan murah). Nanti kita evaluasi sesuai dengan potensi inflasi di wilayahnya,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, program GPM akan digencarkan menjelang libur Nataru untuk mengendalikan harga dengan cara memasok kebutuhan pangan.
“Jadi pastikan pangan aman, terjangkau dan kemudian harganya bisa wajar dibeli oleh para masyarakat itu. Hari ini stok aman, beras aman, minyak aman dan beras juga kondisinya aman,” paparnya.
BACA JUGA: Mobil Provinsi Banten Masih Banyak Nunggak Pajak, Padahal Ada Pemutihan Pajak Belum Lama Ini
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Serang Febrian Ripera mengatakan, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Serang saat ini masih mengalami deflasi.
“Kalau melihat target nasional itu 2,5 plus minus 1, dan kita masih kondisi aman karena tidak melebihi 3,5 persen. Kondisinya masih aman,” ujarnya.***














