BANTENRAYA.COM – Sebanyak 14 titik dari 16 titik pembangunan sumur bor sudah direalisasikan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon.
Dimana, sumur bor tersebut diharapkan bisa menanggulangi kekeringan dan krisis air yang terjadi di sejumlah wilayah Kota Cilegon terutama daerah pegunungan.
Kabid Pengelolaan Sumberdaya Air, Air Minum dan Drainase DPUTR Kota Cilegon Edi Hilfiandi menyatakan, 14 titik tersebut ada melalui anggaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon di DPUTR dan juga Program Pokok Pikiran DPRD Kota Cilegon.
Baca Juga: Mengecap Manisnya Bisnis Stroberi dengan Pemberdayaan BRI
“14 titik sudah direalisasikan dari target awal 6 titik pada 2024. Sebagian sudah selesai dan masih ada yang berjalan. Untuk 2 titik yang tidak terealisasi itu karena gagal lelang,” kataya, Minggu 27 Oktober 2024.
Edi menyatakan, untuk program satu sumur bor menghabiskan anggaran kurang dari Rp200 juta per titik. Dimana, skemanya menggunakan penunjukan langsung dan lelang.
“Di bawah Rp200 juta. Ada penunjukan langsung dan lelang. Untuk lelang itu karena mengerjakan 2 titik dan anggaran lebih dari 200 juta, sehingga mekanismenya lelang,” ujarnya.
Baca Juga: Berpotensi Kena Masalah, Warga Diimbau Jangan Sembarang Betulkan APK Roboh
14 titik sendiri, papar Edi, ada di 6 kecamatan yang ada di Kota Cilegon yakni Kecamatan Pulomerak, Kecamatan Grogol, Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Citangkil.
“Terutama daerah perbukitan, yang tidaka ada itu di Kecamatan Ciwandan dan Jombang. Kami berupaya meminimalisir. Sebab, air ini kebutuhan pokok dan sekarang memasuki musim kemarau, sehingga masyarakat bisa terbantu,” paparnya.
Selain 14 titik sumur yang dibangun Pemkot Cilegon, papar Edi, ada juga pembangunan dari industri.
Namun, jumlahnya tidak bisa dipastikan karena industri berkoordinasi langsung dengan pimpinan.
“Ada juga dari industri. Tapi itu yang mengetahui datanya langsung pimpinan tidak melalui kami,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DPUTR Kota Cilegon Tb Dendi Rudiatna mengungkapkan, dengan pembangunan sumur tersebut diharapkan problem krisis air bisa teratasi.
Baca Juga: Untirta Kembali Menambah Guru Besar, Siap Memajukan Indonesia
“Kami berharap ini bisa mengatasi krisis air terutama daerah perbukitan saat musim kemarau melanda,” pungkasnya.***