BANTENRAYA.COM – Kunjungan wisatawan mengalami penurunan sepanjang tahun 2024 di Pantai Anyer, Kabupaten Serang.
Pengamat ekonomi dari Untirta Hady Sutjipto menilai, sepinya kunjungan ke Pantai Anyer sudah bisa diprediksi.
Pantai Anyer yang sepi wisatawan terjadi lantaran masyarakat menahan diri untuk mengalokasikan biaya untuk berlibur dan mempersiapkan diri menghadapi tahun 2025 yang penuh dengan adanya kebijakan baru.
Baca Juga: 8 Rekomendari Rayakan Malam Tahun Baru 2025 dengan Keluarga di Tangerang
Hady menyoroti soal kenaikan Pajak Penghasilan (PPn) menjadi 12 persen, meskipun secara angka naik 1 persen namun jika dihitung secara nominal kenaikan tersebut nampak lebih tinggi.
“Misalnya tahun lalu belanja Rp1 juta kena pajak 11 persen jadi Rp1,1 juta setelah naik kan jadi Rp1,2 juta, ini naik Rp100 ribu kan dan jika dihitung ini naik 9 persen,” kata Hady saat dikonfirmasi Bantenraya.com, Senin 30 Desember 2024.
Oleh sebab itu, lanjut Hady masyarakat kelas menengah kebawah juga turut merasakan dampaknya, dengan pendapatan yang belum tinggi saat ini.
Baca Juga: WAJIB DIPERHATIKAN! 5 Tips Liburan Akhir Tahun Ke Laut dengan Aman
“Ditambah memang saat awal Maret nanti sudah masuk Ramadan, masyarakat akan lebih banyak menabung dan menghemat untuk kebutuhan di tahun depan dengan kondisi kebijakan tersebut,” jelas Hady.
Belum lagi, berbagai kebijakan pemerintah lainnya seperti opsen pajak hingga peningkatan UMP cukup berdampak terhadap masyarakat kelas menengah kebawah.
“Oleh sebab itu, masyarakat lebih menahan diri untuk pengeluaran dan untuk persiapan nanti, yang juga butuh persiapan pengeluaran yang lebih tinggi,” imbuhnya.
Selain itu, Hady juga melihat terjadi fenomena pergeseran masyarakat kelas menengah ke atas yang lebih memilih berwisata belanja atau kuliner di kawasan Tangerang Raya, dibandingkan ke pantai dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Ini bisa jadi masyarakat kelas menengah ke atas lebih memilih wisata lainnya dibandingkan ke Anyer juga sangat rentan dengan pergeseran cuaca, termasuk minat mereka yang lebih suka mengunjungi tempat wisata yang baru,” ujar Hady.
Sepanjang tahun 2024, Hady juga menilai terjadi anomali pergerakan inflasi setelah terjadi momentum Ramadan, pasalnya Banten mengalami deflasi selama empat hingga lima bulan berturut-turut.
Baca Juga: Ingin Liburan Ke Puncak? Simak Jadwal Ganjil Genap dan One Way Jelang Malam Tahun Baru 2025
“Kondisi inflasi memang terjadi secara musiman, dalam artian di hari besar keagamaan misalnya, ini bisa diprediksi akan mengalami inflasi,” tuturnya.
“Namun sepanjang tahun 2024 ini cukup mengalami anomali, dimana terjadi deflasi, hal ini sedikit banyak berdampak terhadap daya beli,” kata Hady. ***