BANTENRAYA.COM – Pengunjung kolam renang Cikarelek di Desa Sukabares, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang dalam beberapa waktu terakhir mulai sepi pengunjung.
Selain karena adanya kebijkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), faktor lain dikarenakan usaha kolam renang saat ini juga semakin menjamur.
Pemilik kolam renang Cikarelek Hendro mengatakan, di awal berdirinya pada tahun 2011 kolam renang miliknya tidak pernah sepi dari pengunjung, terutama anak-anak.
Baca Juga: Anyer-Cinangka Mulai Ramai, Okupansi Hotel Capai 100 Persen
Meski demikian, dengan adanya pandemi Covid-19 kini tingkat kunjungan semakin minim.
“Tapi sekarang lagi sepi karena ada PPKM. Kalau sebelum ada Covid-19 mah ada saja yang datang,” ujar Hendro saat ditemui di lokasi, Senin, 6 September 2021.
Ia mengungkapkan, usaha kolam renang dulu masih sedikit. Tapi saat ini sudah banyak usaha kolam renang, baik di pedesaan maupun perkotaan.
“Yang saya tahu di Kecamatan Binuang ada, di Kecamatan Waringinkurung ada, terus di Waruwangi juga ada. Di Kota Serang juga ada BMS,” katanya.
Baca Juga: Pembunuh Karyawati Hotel Greenotel Cilegon Punya Kunci Kamar Korban
Hendro menuturkan, agar kolam renangnya tetap ramai untuk pengunjung dewasa dikenakan biaya masuk Rp10.000 dan anak-anak Rp5.000.
“Dulu kolam renang ini sebagai alternatif bagi wisatawan yang akan ke Anyer-Cinangka. Kita selain ada kolam renang ada juga karaoke keluarga, dan tempat pertemuan,” tuturnya.
Di masa pandemi Covid-19, pihaknya memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) agar masyarakat tetap bisa berkunjung.
“Sekarang-sekarang ini paling yang berkunjung puluhan itu juga banyaknya anak-anak. Kelebihan di tempat kita ini suasananya adem karena banyak pohon,” ujarnya.
Baca Juga: Anjlok, Tingkat Penghunian Hotel di Banten Cuma 24 Persen Gara-gara PPKM
Adapun pengunjung yang datang ke kolam renang Cikarelek kebanyakan dari Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon.
“Kepengennya kita menambah fasilitas karena kolam-kolam renang yang lain juga fasilitasnya cukup lengkap, tapi untuk sekarang ini kita terpaksa memberhentikan dua orang karyawan karena enggak kebayar,” katanya.***


















