BANTENRAYA.COM- Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) meninjau proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN 1 Kota Serang, Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 39, dan SMKN 1 Kota Serang di Jalan Fatah Hasan Nomor 88, Kota Serang Senin (6/9/2021).
Dalam kunjungan tersebut Gubernur Banten mengungkapkan bahwa PTM sejauh ini berjalan lancar sesuai protokol kesehatan.
“Alhamdulillah PTM berjalan bagus dan aman, sesuai protokol kesehatan,” ungkapnya.
Baca Juga: PTM Terbatas di Kota Serang Dimulai Hari Ini, Siswa Belum Divaksin Belum Boleh Ikut
Tiba di sekolah, Gubernur Banten Wahidin Halim mengecek kelengkapan protokol kesehatan seperti alat pengukuran suhu tubuh, hand sanitizer, dan keran untuk cuci tangan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur WH juga sempat masuk ke ruang kelas dan melakukan dialog dengan para siswa. Gubernur berpesan kepada siswa yang belum vaksinasi Covid-19 dianjurkan untuk ikut vaksinasi Covid-19.
“Serta tetap jaga protokol kesehatan di sekolah maupun di luar sekolah,” ungkapnya.
Baca Juga: Utamakan Mapel Esensial, Praktik Olahraga Ditiadakan Saat PTM Terbatas di Kota Serang
Masih menurut WH, kalau berjalan lancar dan tidak ada risiko, Pembelajaran Tatap Muka akan diteruskan. Untuk orang tua yang ragu-ragu, lanjutnya, akan dilakukan pendekatan persuasif.
“Karena Covid-19 cukup traumatik dan menimbulkan kekhawatiran orang lain,” ungkapnya.
Menurut Gubernur, sekolah harus meyakinkan kepada publik dan orang tua bahwa Pembelajaran Tatap Muka dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: PTM SMA/K dan SKh Dimulai Besok, Siswa Tak Dapat Izin Orang Tua Tetap Belajar Daring
Dikatakan WH, Pembelajaran Tatap Muka untuk memenuhi hak-hak masyarakat yang ingin belajar di sekolah untuk bisa belajar dengan nyaman.
“Kalau muncul kasus, akan kita evaluasi kasus per kasus, apakah karena sekolah atau karena lingkungan sosialnya,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Tabrani mengungkapkan, Pendidikan Tatap Muka untuk SMA, SMK, dan SKh di Provinsi Banten hari ini efektif dimulai.
“Sekolah hari ini melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka 50 persen. Kepala sekolah melaporkan evaluasi setiap hari ke Kepala Dinas melalui Kantor Cabang Dinas (KCD). Kalau ada kasus akan kita evaluasi. Bagi yang tidak bisa luring, solusinya daring,” jelas Tabrani. ***