BANTENRAYA.COM – Kegiatan pengajian Habib Bahar Bin Smith di Kota Tangerang, Banten berubah menjadi sebuah tragedi.
Seorang jamaah pengajian bernama Rida menjadi korban pengeroyokan dari pengawal Habib Bahar Bin Smith hingga terkapar dan dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang pada Minggu, 21 September 2025.
Insiden pengeroyokan jamaah pengajian tersebut bermula setelah pengajian berakhir, saat ini Rida yang hadir bersama istrinya hendak maju untuk bersalaman dengan Habib Bahar.
BACA JUGA: Warga Kelapa Gading Kota Serang Peringati Maulid Nabi dengan Khidmat
Akan tetapi, langkah Rida yang hendak maju untuk bersalaman dengan Habib Bahar tersebut tiba-tiba dihentikan oleh pengawal dengan tuduhan yang tidak masuk akal.
Saat itu, Rida dituduh hendak “menyolok mata” Habib Bahar, tanpa adanya bukti yang benar, tuduhan ngawur tersebut langsung memicu amukan.
Pengawal Habib Bahar bersama sejumlah orang menarik dan menghantam Rida hingga habis-habisan.
BACA JUGA: Siap-siap! Saham Baru EMAS Melantai di Bursa Hari Ini, 16,18 Juta Lot Dilepas ke Publik
Korban dihajar tanpa ampun, pukulan dan tendangan bertubi-tubi membuatnya tersungkur tak berdaya di lokasi kejadian, jamaah lain yang melihat pun tak bisa berbuat banyak.
“Saat mau salaman, suami saya dituduh macam macam. Setelah itu langsung dipukuli ramai ramai,” ungkap Fitri Yulita, istri korban.
Dengan adanya kekerasan tersebut membuat Rida mengalami luka serius. Tubuhnya penuh lebam dan kondisinya lemah. Ia langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapat perawatan intensif.
Lebih parah lagi, handphone dan motor milik Rida yang menjadi korban disebut masih ditahan oleh panitia pengajian. Dugaan sementara, korban sempat dibawa ke dalam ruangan sebelum akhirnya dievakuasi ke rumah sakit.
Laporan kejadian sudah dilayangkan ke Mapolres Kota Tangerang oleh pihak keluarga. Mereka didampingi LBH Ansor Banten menuntut agar aparat segera menindak para pelaku.
“Ini jelas tindak penganiayaan. Polisi harus segera menangkap pelakunya,” tegas Arkiyan perwakilan LBH Ansor Banten.
GP Ansor Banten Minta Pelaku Pengeroyokan Jamaah Pengajian Ditindak
Sementara itu Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banten, Tb. Adam Ma’rifat meminta pihak Kepolisian agar bertindak tegas.
“Proses hukum. Negara ini negara hukum. Gak boleh ada cara preman main hakim sendiri kaya orang bar-bar. Kebiasaan!” tegas Adam.
Hingga saat ini, pihak Habib Bahar belum memberikan klarifikasi. Para pengawal yang terlibat pengeroyokan juga masih bebas tanpa adanya tindakan hukum yang nyata.
Peristiwa ini memicu kecaman keras. Publik menilai tindakan brutal dari pengawal Habib Bahar sebagai bukti arogansi dan main hakim sendiri dalam sebuah acara keagamaan.
Rida masih berjuang di rumah sakit, sementara keluarganya menanti keadilan. Kasus ini menjadi ujian serius: apakah aparat berani menindak pengawal Habib Bahar, atau justru membiarkan kekerasan berjubah agama terus berulang. ***