BANTENRAYA.COM – Banten Internasional Stadium atau BIS kembali menjadi magnet bagi klub sepak bola nasional.
Setelah sebelumnya digunakan Dewa United FC di ajang Liga 1, kini giliran Adhyaksa Banten FC yang menjadikan stadion megah BIS milik Pemprov Banten itu sebagai markas untuk mengarungi Liga 2 musim 2025-2026.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama pemanfaatan BIS yang dilakukan oleh Gubernur Banten Andra Soni, dan Eko Setiawan Presiden Klub Adhyaksa Banten FC di Hotel Aston, Kota Serang, Selasa, 9 September 2025.
Ketua Harian Adhyaksa Banten FC, Siswanto mengatakan, Adhyaksa Banten FC merupakan salah satu klub yang lahir di tanah Banten.
Maka dari itu, klub besar ini dengan bangga akan menggunakan stadion BIS sebagai homebase untuk mengarungi kompetisi Liga 2 Indonesia.
BACA JUGA: Libur Panjang Okupansi Hotel di Anyer-Cinangka Penuh, Semua Full Dipesan
“Kami pulang ke tempat kami dilahirkan, penggunaan Banten Internasional Stadium ini menjadi kebanggaan masyarakat Banten, dan kami memberikan hiburan berupa sepakbola,” katanya dalam sambutan.
Ia menyampaiakan, penggunaan stadion bertarap internasional ini diharapkan menjadi daya dukung untuk menjalani Liga 2 Indonesia.
Terlebih, kata dia, dengan kehadiran suporter ‘Jawara Mania’ yang akan terus membangkitkan permainan Adhyaksa Banten FC.
“Dengan kerjasama ini Adhyaksa Banten FC Resmi bermarkas di BIS, kita harap stadion ini akan menjadi sejarah yang baik dan mencatatnya juara Liga 2,” jelasnya.
Dengan semangat pemain, dukungan pelatih, dan suporter, Siswanto menargetkan meraih juara liga 2 Indonesia musim 2025-2026, dan lolos untuk kompetisi Liga 1 Indonesia di musim berikutnya.
BACA JUGA: Kelompok 79 KKM Uniba Tanam Padi Bersama Warga di Desa Gabus
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, dengan adanya Adhyaksa Banten FC menambah daftar klub besar yang berasal Provinsi Banten, dan tentunya akan didukung dengan penggunaan stadion BIS yang bertarap internasional.
Meski begitu, Andra mengakui jika stadion BIS yang memiliki daya menampung 30.000 penonton itu masih belum bisa dijalankan sepenuhnya.
Hal itu, kata Andra, karena BIS masih memerlukan sentuhan perbaikan, mulai dari infrastruktur maupun keamanan stadion.
“Kami akan terus berusaha untuk bisa memaksimalkan, dan mohon doanya kepada semua pihak agar kami bisa mengoptimalkan stadion yang telah dibangun oleh pendahulu kita,” katanya.
Andra mengaku, saat ini pihaknya telah meminta bantuan Pemerintah Pusat untuk pelebaran jalan Palima-Baros yang merupakan akses utama menuju stadion BIS.
“Saya telah menyampaikan ke pemerintah pusat mohon bantuannya supaya jalan tersebut diperlebar, agar mempermudah akses masyarakat, sekaligus untuk menumbuhkan olahraga dan ekonomi di Banten,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga berencana untuk membangun jalan akses lainnya dari jalan Palima-Cinangka, termasuk dengan pengembangan sport center seluas 60 hektare.
Namun pengembangan tersebut tentunya dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
“Mohon doa dan dukungannya agar stadion ini betul-betul menjadi Stadion bertaraf Internasional baik dari fungsi pemakaiannya maupun fungsi-fungsi lainnya,” ungkapnya.
Fasilitas BIS Kandang Dewa United dan Adhyaksa Banten FC Terus Ditingkatkan
Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan yang mengakui jika BIS masih perlu adanya perbaikan dan peningkatan infrastruktur penunjang.
BACA JUGA: Tak Berani Melawan, Pejabat Pemprov Banten Pasrah Tukin Dipotong
Adapun untuk kapasitas penonton, kata dia, yakni sebanyak 30 ribu namun hal ini belum dapat digunakan sepenuhnya.
Sebab berdasarkan hasil penilaian pihak kepolisian, infrastruktur yang ada di stadion tersebut belum memadai.
“Dari sisi pengamanan, dari pihak kepolisian menilai bahwa dari aksebilitas mulai dari parkir, jalan akses mungkin belum bisa memaksimalkan penonton sebanyak 30 ribu,” paparnya.
“Ini yang terus didorong pak Gubernur dan mendorong pelebaran jalannya ke pemerintah pusat, ke Kementerian PUPR karena itu akses jalan nasional. Kemudian kita juga sedang rancang jalan yang tembus ke ruas jalan Palima-Cinangka. Terus juga pengembangan di dalam, parkir dan jalan terus dilakukan pembangunan,” sambungnya.
Arlan juga mengatakan, Adhyaksa Banten FC akan menyewa BIS per satu pertandingan senilai Rp31,8 juta pada malam hari, dan Rp25 juta di siang hari. Besaran tarif sewa tersebut telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara atau DJKN.
BACA JUGA: Tunjangan Anggota Dewan Lebak Tak Tersentuh Efisiensi, Satu Orang Bisa Kantongi Rp50 Juta
“Kalau melihat mekanisme di Liga 2 yang terdiri dari 10 tim, maka Adhyaksa Banten FC akan menggunakan BIS untuk 9 pertandingan,” katanya.
“Untuk besaran sewa, Rp31,8 juta untuk malam, kalau untuk siang 25 jutaan. Mengapa berbeda dengan Dewa United, karena DJKN mungkin melihat dari antusiasme jumlah penonton ya,” tambahnya.***



















