BANTENRAYA.COM – Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Kabupaten Lebak berjanji akan segera melakukan pengecekkan secara langsung dengan bertemu pihak MAN 1 Lebak setelah beredar video viral yang memerlihatkan sejumlah siswa dari sekolah tersebut terlibat pertarungan gladiator tangan kosong.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui secara pasti kejadian yang sebenarnya.
“Infonya sudah ditangani pihak kepolisian. Tapi tentu kami tetap akan melakukan kroscek ke lapangan untuk mengetahui persoalan yang sebenarnya,” kata Kasi Pendidikan Madrasah atau Penmas Kemenag Lebak, Slamet saat dihubungi pada Kamis, 31 Juli 2025.
Selain itu, Slamet juga menyebut pihaknya akan memfasilitasi antar dua sekolah yang siswanya terlibat perkelahian, yakni MAN 1 Lebak dan SMK Negeri 1 Kalanganyar, termasuk orang tua dan Dinas Pendidikan untuk saling mengevaluasi pengawasan ke para siswa.
“Kita akan kumpulkan semua pihak, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” terangnya.
Kejadian perkelahian dua kelompok pelajar itu sendiri sebelumnya terjadi pada Senin, 28 Juli 2025 kemarin di waktu para siswa pulang sekolah.
Adapun berdasarkan hasil konfirmasi, dua kelompok pelajar itu berasal dari dua sekolah yang berbeda, yakni kelompok pelajar dari MAN 1 Lebak serta kelompok dari SMK Negeri 1 Kalanganyar.
Perkelahian itu kemudian sempat direkam dalam sebuah video.
Dari video yang beredar, masing-masing kelompok atau sekolah menyiapkan tiga pelajar untuk saling berkelahi dengan tangan kosong.
Adapun perkelahian itu dilakukan para siswa di bekas galian pembuatan bata merah di Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Pihak SMK Negeri 1 Kalanganyar melalui Wakasek Kesiswaan, Yanti telah memberikan keterangan dan membenarkan kejadian itu.
Dari sekolahnya ,total siswa yang terlibat mencapai 14 orang, terdiri dari siswa Kelas X hingga Kelas XII.
Diduga kuat motif dari duel ini adalah bagian dari proses rekrutmen siswa baru ke dalam kelompok tertentu yang biasa terjadi setelah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS.
Baca Juga: Tips Berkendara saat di Persimpangan, Cegah Risiko Kecelakaan Fatal
“Mereka bilang hanya ingin duel saja, tapi kami menduga ini ada kaitan dengan rekrutmen Kelas X. Ada indikasi tekanan, bahkan ancaman agar mereka ikut dan tidak kabur,” kata Yanti saat dikonfirmasi kemarin.
Atas insiden yang terjadi tersebut, pihak sekolah tengah menyiapkan langkah pembinaan lebih tegas.
Yanti menegaskan bahwa pemberian sanksi terhadap siswa yang terlibat harus melalui tahapan tertentu sesuai aturan yang berlaku.
“Tawuran dan perkelahian masuk kategori pelanggaran berat dan kriminal. Siswa yang melanggar akan dikenakan SP-3. Artinya, jika mengulangi kesalahan sekecil apa pun, siswa tersebut harus siap dikembalikan ke orang tua,” tuturnya.
Baca Juga: Lakukan Pencurian di Warung E-Toll, Dua WNA Asal Iran Ditangkap Petugas Imigrasi
Sementara itu, pihak dari MAN 1 Lebak sendiri hingga berita ini ditayangkan belum memberikan keterangan resmi terkait siswanya yang terlibat.
Bahkan, saat wartawan mendatangi MAN 1 Lebak di Rangkasbitung, tidak ada satupun pihak sekolah yang berkenan memberikan keterangan.
Insiden itu juga saat ini telah ditangani oleh pihak kepolisian.
Kepolisian sempat menangkap 18 orang pelajar yang diduga terlibat.
Saat ini, polisi juga terus melakukan penyelidikan.***