BANTENRAYA.COM – Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) melakukan aksi refleksi Kota Cilegon ke 26 di halaman Kantor Walikota Cilegon.
IMC dalam aksinya menyoroti soal benyaknya masalah di Kota Cilegon baim bidang kesehatan, pendidikan, kemiskinan dan tenaga kerja.
Terlebih soal kesehatan dan tenaga kerja yang tidak berbanding lurus dengan megahnya invetasi di Kota Cilegon menjadi sorotan utama IMC.
Namun, alih-alih menyejahterakan malah ada sebanyak 34.000 orang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) karena polusi udara dari industri pada 2024
Masih ada sebanyak 12.141 orang menganggur pada 2024 sulit mendapatkan pekerjaan di Kota Cilegon yang katanya surganya invetasi.
Ketua IMC Ahmad Makimemertanyakan soal kesehatan dari Pemkot Cilegon. Hal itu dipertanyakan karena 26 tahun Cilegon masih banyak masalah yang harus diperbaiki.
Baca Juga: Jalan Rusak, Warga Wanasalam Lebak Terpaksa Ditandu Sejauh 2 KM untuk Berobat
“Sehatkah pemerintah daerah hari ini? Refleksi 26 tahun Kota Cilegon menggambarkan banyaknya masalah yang harus diperbaiki oleh pemerintah.
Pemerintah harus berani menghadapi kenyataan dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan menyeluruh di berbagai sektor,” katanya dalam rilis aksi, Senin 28 April 2025.
Maki menjelaskan, meski telah berkembang menjadi pusat industri yang maju, Kota Cilegon menghadapi berbagai masalah mendasar yang berpengaruh langsung terhadap kualitas hidup masyarakatnya.
Baca Juga: Manager dan Pengawas SPBU Ciceri Jadi Tersangka Dugaan Pengoplosan Pertamax
“Kondisi yang ada saat ini menunjukkan adanya ketimpangan dalam pendidikan, kesehatan, kualitas infrastruktur, pelayanan publik,” ungkapnya.
“Kemudian ketenagakerjaan, pengembangan wilayah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat yang perlu segera mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah,” jelasnya.
Dari sisi pendidikan, lanjut Maki, masih menjadi sorotan karena tingginya angka putus sekolah.
Baca Juga: Hutan Gunung Pinang Dibabat Tanpa Izin Hingga Gundul
“Sebanyak 13,24 persen siswa dan siswi di Kota Cilegon tercatat mengalami putus sekolah, menjadikan Cilegon sebagai kota dengan tingkat putus sekolah tertinggi ketiga di Provinsi Banten,” jelasnya.
Sisi kesehatan, imbuh Maki, masih sangat memprihatinkan karena jumlah warga terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) karena polusi udara tinggi, termasuk juga angka stunting yang kurang menggembirakan. ***

















