BANTENRAYA.COM – Dalam rangka meningkatkan mutu mahasiswanya, Program Studi (Prodi) PGPAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bina Bangsa (Uniba) bersama dengan Universitas Panca Sakti, Bekasi menggelar Kuliah Umum.
Ketua Program Studi PGPAUD Uniba, Ratu Yustika Rini menyampaikan, Kuliah Umum ini membahas terkait kurikulum PGPAUD yang merupakan luaran dari kurikulum PAUD.
Kegiatan ini merupakan hasil kerjasana antara Prodi PGPAUD Uniba bersama dengan Prodi PGPAUD Panca Saksi, Bekasi dan Himpaudi Provinsi Banten.
Baca Juga: Penjualan Tiket ASEAN U23 Championship 2025 Resmi Dibuka, Berikut Jadwal dan Rincian Harga
“Peserta sebanyak 250 orang yang berasal dari Provinsi Banten dan sekitarnya, kata Ratu kepada Banten Raya usai kegiatan,” kemarin.
Ia menilai kegiatan ini sangat penting karena dengan adanya menteri baru tentunya ada terobosan baru.
Salah satunya adalah kurikulum baru, yaitu kurikulum mendalam (deep learning.red).
Salah satu pembicara dalam kegiatan ini adalah Irma Yuliantina yang kompeten di bidangnya.
“Masa nol sampai enam tahun harus dimanfaatkan secara maksimal dengan memberikan edukasi yang baik dan benar, dan salah satunya dengan menjalankan kurikulum mendalam,” ujarnya.
Sesuai dengan tujuannya, Ratu berharap kurikulum mendalam ini bisa menjadikan lulusan anak-anak usia dini tidak hanya menjadi konsumen namun juga mampu menciptakan sesuatu.
“Kami ingin anak-anak nanti tidak dimanjakan oleh IA, namun mampu menciptakan sesuatu melalui IA,” harapnya.
Di lokasi yang sama, Wakil Rektor I Uniba H. Bambang Dwi Suseno dalam sambutannya menekankan bahwa pendidikan anak usia dini bukan sekadar urusan akademik dasar, tapi merupakan pijakan utama dalam membangun sumber daya manusia unggul di masa depan.
Bagaimana kurikulum PAUD akan membentuk pembelajaran di PAUD, dimana pendidikan dini harus dikembangkan untuk menciptakan pondasi yang kuat, ujarnya.
Baca Juga: SMPIT Banten Islamic School Gunakan Metode SLC dalam Mencetak Calon Pemimpin Masa Depan
Ia menjelaskan, dalam pendidikan ada tri pusat, yaitu pusat pendidikan keluarga, pusat pendidikan di sekolah dan pusat pendidikan di lingkunga.
“Saya berharap kegiatan ini bisa ditindaklanjuti dalam bentuk seminar yang lebih mendalam, riset dan pengabdian masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Akademisi Universitas Panca Sakti Irma Yuliantina memaparkan bahwa pendekatan deep learning bukan hanya soal membuat anak paham pelajaran, tetapi juga membangun kompetensi yang akan mereka butuhkan di masa depan.
Baca Juga: Flaring untuk yang Ketiga Kali, DLH Kota Cilegon Tagih Penjelasan PT Lotte Chemical Indonesia
“Saya menekankan pentingnya mengombinasikan pembelajaran permukaan dan pembelajaran mendalam, agar anak mampu mengembangkan dua jenis pola pikir, fixed mindset dan growth mindset, yang keduanya relevan untuk situasi belajar yang berbeda,” ungkapnya.
Ketua Himpaudi Banten Hj. Euis Rusmalina yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan, pendidikan anak usia dini adalah pondasi utama bagi masa depan bangsa.
Melalui pembelajaran yang mendalam, bisa membantu anak-anak tumbuh dan berkembang secara optimal. ***















