BANTENRAYA.COM – Tim Hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Bina Bangsa (Uniba), yang didanai oleh DPPM Kemdiktisaintek Tahun 2025 melaksanakan revitalisasi kesenian dodod melalui digitalisasi dan regenerasi.
Tim hibah PkM Uniba ini diketuai oleh Umalihayati dengan anggota Rina Andriani dan Aditya Rachman ini melaksanakan pengabdian terkait dengan kesenian tradisional Dodod, warisan budaya masyarakat Kampung Pamatang, Desa Mekar Wangi, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang.
Umalihayati menjelaskan, kesenian Dodod yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Sanggar Seni “Sanghyang Sri”, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang Nomor: 431/173-Budpar/IX/2012.
Baca Juga: Baru Satu Calon Kembalikan Berkas Balon Ketua KONI Cilegon Jelang Masa Penutupan
Menurutnya, saat ini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya. Gempuran globalisasi, perubahan pola konsumsi budaya masyarakat, serta minimnya eksposur menjadi faktor utama kian terpinggirkannya kesenian ini, terutama di kalangan generasi muda.
“Kami menyadari bahwa generasi muda cenderung lebih tertarik pada hiburan modern yang cepat dan mudah diakses. Maka dari itu, kami mencoba menjembatani warisan budaya ini dengan pendekatan digital,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, Rina Andriani mengatakan, program ini memiliki dua fokus utama, yakni digitalisasi promosi kesenian Dodod melalui media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, serta revitalisasi dan regenerasi pelaku seni dengan memasukkan Dodod ke dalam kurikulum muatan lokal di sekolah dasar sekitar Kampung Pamatang.
Baca Juga: Bupati Pandeglang Dilantik Jadi Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka
“Harapannya, melalui platform digital, seni Dodod dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan menarik minat generasi muda baik di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Senada disampaikan Aditya Rachman, Sanggar Sanghyang Sri, yang dipimpin oleh Surani dan beranggotakan 14 orang, menyambut baik inisiatif ini.
Selain sebagai hiburan masyarakat lokal, aktivitas kesenian Dodod, juga menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para anggotanya.
Baca Juga: Lowongan Kerja Shopee Express untuk Lulusan SMA, Intip Posisi dan Persyaratannya
“Revitalisasi ini diharapkan mampu membuka potensi ekonomi kreatif lainnya, seperti pertunjukan wisata budaya dan pelatihan seni tradisional bagi wisatawan,” ujarnya.
Sementara itu, Surani menyampaikan, kesenian ini hanya tampil sat ada hajatan kampong, dan hanya disaksikan oleh tuan rumah hajatan dan tamu undangan.
“Kalau dulu hanya tampil saat ada hajatan kampung, sekarang kami bisa tampil di depan kamera, dikenal banyak orang dan anak-anak muda juga mulai tertarik belajar Dodod,” imbuhnya.
Baca Juga: Koperasi Desa Merah Putih Parung Kujang Dapat Bantuan 2 Ribu Bibit Pisang dari Pemprov Banten
Dengan langkah-langkah strategis ini, kesenian Dodod tidak hanya dilestarikan, tetapi juga diarahkan untuk tumbuh sebagai bagian dari ekosistem budaya yang dinamis dan berkelanjutan di era digital. ***