BANTENRAYA.COM – PT PLN (Persero) mencetak kenaikan penjualan listrik 257.634 Giga Watt hour (GWh) sepanjang 2021.
Angka yang dicetak PLN itu mengalami kenaikkan 5,77 persen dibandingkan penjualan listrik 2020 sebesar 243.583 GWh.
Kenaikan tersebut seiring dengan kesuksesan sejumlah program PLN untuk menggenjot penjualan listrik serta menjadi tanda pulihnya perekonomian nasional.
Baca Juga: Mantan Istrinya Dijodohkan dengan Pria Lain, Warga Serang Keroyok Tetangga
“Kenaikan penjualan listrik ini merupakan bukti perekonomian Indonesia mulai pulih di tengah pandemi Covid-19,” tutur Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi.
Di tengah perekonomian yang lesu akibat pandemi Covid-19, lanjut Agung, PLN telah melaksanakan sejumlah program untuk menggenjot penjualan listrik.
Seperti misalnya saja dilakukannya promo tambah daya hingga diskon penyambungan baru.
Baca Juga: 3 Menit Yang Lalu, Ini Kode Redeem FF 28 Januari 2022 Terbaru
PLN juga mendorong penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle.
Seperti mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai dan penggunaan kompor induksi.
Selain itu, PLN juga terus mencari peluang pasar baru, seperti di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan melalui program electrifying agriculture dan electrifying marine.
Alhasil sepanjang 2021, PLN telah berhasil menambah 3,5 juta pelanggan baru menjadi 82,5 juta pelanggan.
“Seluruh program ini terbukti mampu membantu pelanggan menjadi lebih produktif dan efisien sehingga kesejahteraan mereka bisa meningkat,” terang Agung.
Menurut Agung, pencapaian positif ini merupakan hasil dari sejumlah langkah inovasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan melalui program transformasi PLN.
Baca Juga: Kronologi dan Daftar Nama Prajurit TNI yang Gugur dalam Baku Tembak dengan KKB Papua
Sehingga membuat PLN berhasil meningkatkan penjualan tenaga listrik dan menjaga Beban Pokok Penyediaan (BPP) tetap stabil.
Kinerja yang baik dari sisi finansial tersebut tidak terlepas dari dukungan infrastruktur yang semakin baik dan pasokan listrik yang semakin andal.
Pada 2021, kapasitas pembangkit bertambah sebesar 1.332 megawatt (MW), sedangkan aset transmisi PLN tumbuh 46,23 persen (yoy) menjadi 3.473 kilometer sirkuit (kms) hingga akhir 2021.
Selain itu, kapasitas Gardu Induk PLN juga meningkat 5,33 persen (yoy) menjadi 5.930 Mega Volt Ampere (MVA) hingga akhir 2021.
Sementara untuk trafo distribusi, PLN mencatatkan pertumbuhan 11,11 persen (yoy) menjadi 2.785 MVA pada 2021.
Pembangunan infrastruktur tersebut menunjang perluasan pasokan listrik ke pelanggan.
Baca Juga: Tak Hadiri Musrenbang Kelurahan Panggungrawi, Camat Jombang Sebut OPD Tak Serius Serap Aspirasi
Sehingga daya tersambung hingga akhir 2021 sebesar 8.888 MVA atau meningkat 34,65 persen dibanding pada 2020 sebesar 6.601 MVA.
“Pembangunan dan peremajaan infrastruktur kelistrikan ini merupakan wujud pelaksanaan komitmen PLN dalam meningkatkan layanan, sehingga membuka peluang untuk menambah pelanggan baru,” imbuh Agung.
Peningkatan layanan tidak hanya tentang menyediakan pasokan listrik, PLN juga memberikan kemudahan pelanggannya untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan lewat PLN Mobile.
Superapps yang diluncurkan pada 18 Desember 2020 ini merupakan salah satu terobosan penting dalam bisnis model PLN saat ini.
PLN Mobile menjawab tantangan zaman yang menuntut kecepatan, kemudahan dan efisiensi dalam genggaman tangan pelanggan.
Hingga saat ini, tercatat sudah lebih dari 16 juta pengguna yang terdaftar pada superapps PLN Mobile dengan tingkat kepuasan mencapai 4,9 dari skala 5. ***