BANTENRAYA.COM – Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Kota Cilegon semakin memantapkan komitmennya dalam upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM yang ada di Kota Cilegon melalui Program Baznas Microfinance Masjid atau BMM.
Program pemberdayaan ekonomi umat yang dikembangkan melalui kerjasama dengan pengurus masjid tersebut, telah dimulai dengan menggandeng Masjid Jami Al-Hidayah Kubang Sepat di Kecamatan Citangkil pada 2024 lalu.
Ketua Baznas Cilegon, H Bambang Widiyatmoko mengatakan, pemberdayaan UMKM yang dikerjasamakan dengan pihak Masjid Jami Al-Hidayah menunjukkan progres yang sangat positif.
“Alhamdulillah, kami telah menyalurkan dana ke Masjid Jami Al-Hidayah untuk pemberdayaan 59 UMKM yang dikelola oleh mereka. Dan telah mengalami peningkatan jumlah yang dibina menjadi 168 UMKM. Kabar terbaru, akhir tahun ini akan bertambah lagi 65 UMKM,” katanya kepada Banten Raya, kemarin.
BACA JUGA: Soal Legalitas Umroh Mandiri, Kata Agen Travel Umroh di Lebak Bisa Kurangi Pendapatan
Baznas Cilegon Soal Program BBM
Bambang menjelaskan, program BMM merupakan inisiatif pemberdayaan ekonomi umat yang digagas Baznas.
“Tujuannya menjadikan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat aktivitas ekonomi dan sosial umat, terutama dalam mendukung pelaku UMKM agar dapat mandiri dan berkembang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Unit Pengumpul Zakat atau UPZ Masjid Jami Al-Hidayah Kubang Sepat Agus Fitrianto mengatakan, program BMM di wilayahnya dijalankan dengan penuh komitmen dengan pengelolaan dan pendampingan langsung kepada para pelaku UMKM.
BACA JUGA: Wagub Banten Minta Operasional Truk Tambang di Banten Hanya Saat Tengah Malam Saja
“Awalnya peserta BMM di lingkungan Masjid Jami Al-Hidayah Kubang Sepat tercatat sebanyak 59 orang. Berkat kerja keras tim pendamping, sinergi dengan pengurus masjid, serta kepercayaan masyarakat, jumlah tersebut meningkat pesat menjadi 168 peserta aktif hingga saat ini,” katanya.
Bahkan, lanjut Agus, telah direncanakan penambahan 65 peserta baru yang terdiri dari peserta lama yang melakukan pengulangan pembiayaan serta peserta baru yang baru bergabung dalam program.
“Peningkatan jumlah peserta ini menjadi bukti nyata bahwa program pemberdayaan umat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar masjid,” tuturnya.
Agus menjelaskan, melalui program BMM, peserta UMKM mendapatkan berbagai bentuk dukungan berupa pendampingan usaha berkelanjutan, pembiayaan tanpa bunga (Qardhul Hasan), dan fasilitasi serta Jejaring Usaha,” jelasnya.
BACA JUGA: Lepas 327 Atlet, Pemprov Targetkan Ada Peningkatan Prestasi di POPNAS dan PEPARPENAS 2025
Agus mengaku, program BMM di Masjid Jami Al-Hidayah Kubang Sepat telah mendorong tumbuhnya semangat kemandirian, gotong royong, dan kepedulian sosial.
“Masjid kami kini bukan hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga sumber inspirasi dan penggerak ekonomi umat,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Agus, saat Ini UPZ Masjid Jami Al-Hidayah juga berhasil mendapatkan bantuan berupa Z Mart dari Baznas Provinsi Banten yang di berikan kepada salah stu warga bernama Eko Purnomo (warga Lingkungan Kubang Sepat RT 01/07).
Dalam pelaporan manajemen, Agus mengungkapkan, UPZ yang dipimpinnya selalu menggunakan aplikasi Menara Masjid milik Baznas.
BACA JUGA: Rachel Vennya Meriahkan Halloween Tema The Addams Family, Chava Banjir Pujian Mirip Wednesday
“Alhamdulillah, atas keaktifan kami menggunakan aplikasi Menara Masjid, kami mendapatkan penghargaan dari Baznas RI sebagai UPZ penggunaan aplikasi Menara Masjid teraktif wilayah barat. Terima kasih kepada semua yang telah membantu,” pungkasnya. ***

















