BANTENRAYA.COM – Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bina Bangsa, Himpunan Mahasiswa Islam dan BEM Serang Raya melakukan aksi unjuk rasa peringatan HUT ke-499 Kabupaten Serang, Rabu 8 Oktober 2025.
Dalam unjuk rasa peirngatan HUT ke-499 Kabupaten Serang itu mahasiswa menuntut Pemkab Serang untuk bersikap tegas menangani berbagai permasalahan.
Pantauan Bantenraya.com, mahasiswa sempat bentrok dengan aparat kepolisian usai menjebol gerbang Pendopo Bupati Serang.
BACA JUGA: Titah Dimyati Natakusumah, Penyaluran Zakat Lewat Baznas Jangan Asal dan Wajib Tepat Sasaran
Mahasiswa juga berupaya mendobrak pintu masuk DPRD untuk menuju tuang paripurna.
Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto hingga DPRD Kabupaten Serang menyaksikan langsung orasi mahasiswa.
Ketua HMI Cabang Serang Eman Sulaeman mengatakan, ada beberapa tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa seperti pengangguran, masalah sampah, fasilitas pendidikan, dan penolakan terhadap PIK 2.
BACA JUGA: Prediksi Pemain Arab Saudi vs Indonesia Malam Ini, Laga Hidup Mati Pasukan Garuda
“Memang tuntutan kita belum terjawab oleh Bupati Serang. Kami meminta setelah ini ada dialog khusus dengan kami untuk menyampaikan konsep dasar secara menyeluruh,” ujarnya kepada wartawan.
Ia menjelaskan, dari hasil kajian yang dilakukan oleh mahasiswa terdapat ratusan sekolah rusak yang perlu perhatian pemerintah daerah untuk segera di bangun kembali.
“Menurut data yang kami dapat dari Dinas Pendidikan (sekolah rusak ada) 180-an, itu belum dilakukan perbaikan,” katanya.
Eman menuturkan, selain itu mahasiswa juga menyoroti beberapa masalah lingkungan hidup seperti pengelolaan sampah, pencemaran sungai ciujung hingga eksploitasi tambang ilegal.
Pihaknya juga meminta Pemkab Serang untuk secara tegas menolak keberadaan PIK 2 yang diawacanakan mengekspansi wilayah Serang bagian utara.
“Kami dari HMI sangat menolak keras untuk PIK 2 karena ini banyak menyakiti hati-hati masyarakat. Tanahnya tergusur kemudian hasil pencaharian ekonominya hilang,” paparnya.
Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum mengatakan, aspirasi yang disampaikan mahasiswa akan dikaji berberangan dengan pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Serang.
“Di DPRD bersama eksekutif sedang membahas RPJMD yang sedang berjalan. Itulah yang akan menjadi roadmap pembangunan Kebupaten Serang lima tahun ke depan sehingga action plan dari visi-misi bupati dan wakil bupati ini baru tergambar secara utuh,” katanya.
Sementara Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah juga langsung menjawab beberapa tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa.
“Kurang lebih 650 sekolah dan kita juga ada pengurangan dana dari pusat Rp492 miliar. Terkait dengan beasiswa di kami juga ada, Insya Allah tahun 2026,” ujarnya.
Zakiyah juga menjawab tuntutan mahasiswa terkait permasalahan ketenagakerjaan dengan pembentukan Satgas.
“Untuk Ketenagakerjaan kita sudah buat Satgas dan dibantu dengan kepolisian dan sudah banyak juga yang ditangkap. Saya juga tidak setuju jika mau bekerja harus bayar,” katanya. ***