BANTENRAYA.COM – Pelengseran Sekda Cilegon Maman Mauludin menjadi warning atau pengingat bagi seluruh ASN di Kota Cilegon terutama para pejabat eselon II, III dan IV.
Hal itu agar para pejabat loyal terhadap kepemimpinan Walikota Cilegon Robinsar dan Wakil Walikota Cilegon Fajar Hadi Prabowo.
Dimana, sebagai anak buah atau pembantu kepala daerah, seluruh ASN harus ikuti aturan dan arahan dari keduanya sepanjang tidak bertentangan dengan hukum.
BACA JUGA: Soundcore R60i NC Meluncur di Indonesia, TWS Terjangkau dengan Fitur Kelas Premium
Pengamat Pemerintahan dari Universitas Al Khairiyah Ina Sakinah menyampaikan, sudah ada bukti dua kali Walikota Cilegon Robinsar melakukan demosi kepada ASN.
Pertama saat menurunkan lurah menjadi seklur dan kepala bidang menjadi kepala seksi karena pelanggaran netralitas, sekarang Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin dilakukan demosi menjadi staf.
“Sebagai ASN itu harus berkerja dengan arahan dari pimpinan. Itu menjadi realitas politiknya. Sepanjang tidak melanggar aturan itu harus dilakukan. Jika tidak maka tentu ada konsekuensinya,” katanya, Kamis 4 Desember 2025.
Ina menyebutkan, loyalitas kepada pimpinan menjadi penting dalam hal birokrasi dan pemerintahan. Sebab, jangan sampai Walikota dan Wakil mau lari kencang, birokrasinya malah kendur.
“Kami melihat kepemimpinan muda ini kan mau lari kencang. Jadi jangan sampai pimpinan ingin lari dan injak gas, malah birokrasi ngopling atau tidak loyal. Ini hanya akan buang-buang bahan bakar saja. Jadi birokrasi juga harus ikut injak gas. Semua tentu untuk kesejahteraan maysrakat karena program jalan sesuai arahan,” ujar perempuan yang menjadi Sekretaria Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Al Khairiyah ini.
Ina menyampaikan, langkah Robinsar dan Fajar sudah tepat dengan tegas sebagai pimpinan. Artinya, hal itu harus berlaku bagi seluruh pejabat.
“Tinggal itu jangan tebang pilih. Tegas kepada selurub pejabat. Ini menjadi oenting agar pemerintahan menjadi kuat,” pungkasnya. ***















