BANTENRAYA.COM – Jelang Muktamar X PPP di Jakarta akhir September nanti, kisruh terjadi di tubuh internal di Provinsi Banten.
Sejumlah DPC PPP di kabupaten kota di Provinsi Banten menyatakan dukungan kepada Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono sebagai calon Ketua Umum, namun dibantah oleh pengurus lain.
Ketua DPW PPP Provinsi Banten Subadri Ushuluddin juga dikabarkan mendukung calon lain selain Mardiono di muktamar nanti yang juga ditentang oleh pengurus lain di DPW Banten.
BACA JUGA: Pinjaman Uang Pemkot Cilegon Berpotensi Pidanakan Kepala Daerah dan Dewan
Informasi yang dihimpun Banten Raya, di internal PPP Provinsi Banten terdapat dua kubu yang berbeda pilihan dalam pencalonan Ketua Umum dalam Muktamar X yang akan digelar akhir September nanti.
Satu kubu mendukung Mardiono yang didukung juga oleh para Ketua DPC PPP di kabupaten kota di Provinsi Banten. Namun di internal mereka juga ada yang tidak mendukung keputusan tersebut.
Sementara satu kubu lainnya, dengan motor penggerak Subadri Ushuluddin, mendukung Agus Suparmanto, mantan Menteri Perdagangan era Joko Widodo, maju sebagai calon Ketua Umum PPP.
BACA JUGA: Pemkot Serang Pinjam Duit Tunggu Hasil Kajian Kejari Serang
Bahkan, ada tagline yang mencuat: ABM, Asal Bukan Mardiono. Namun, sebagian pengurus DPW PPP Provinsi Banten lain juga sebagian tidak mendukung yang dilakukan Subadri.
Meski tidak secara gamblang, Muflihah, Wakil Ketua DPW PPP Provinsi Banten, membenarkan bahwa Subadri Ushuluddin tidak mendukung Mardiono dalam Muktamar X nanti.
Subadri konon lebih mendukung Agus Suparmanto, mantan Menteri Perdagangan era Joko Widodo, dibandingkan dengan Mardiono.
Muflihah mengatakan, sebagai pribadi Subadri dipersilakan untuk memilih siapa pun sebagai calon Ketua Umum DPP PPP. Namun bila Subadri menyatakan bahwa itu adalah pilihan PPP Provinsi Banten secara kelembagaan, dia tidak setuju.
“Kalau tadi dikatakan Pak Badri kelihatannya memilih calon lain selain Pak Mardiono itu hak beliau secara pribadi. Tapi kalau beliau mengatasnamakan sebagai Ketua DPW PPP (Banten-red) tidak bisa mengklaim seperti itu,” kata Muflihah.
Muflihah menyatakan, bila mengatasnamakan sebagai Ketua DPW PPP Banten, maka Subadri harus menunggu terlebih dahulu hasil Musyawarah Kerja Wilayah DPW PPP Provinsi Banten.
Sebab dalam rapat tersebut nanti akan diputuskan rekomendasi dan dukungan untuk calon Ketua Umum PPP jatuh pada siapa. Musyawarah Kerja Wilayah DPW PPP Provinsi Banten sendiri rencananya akan digelar Jumat esok.
Muflihah menilai, Mardiono sudah banyak memberikan hal positif pada PPP di Banten. Bahkan, Mardiono pernah menjadi Bendara DPP PPP dan saat ini bahkan menjadi Plt Ketua Umum PPP, sehingga itu berarti merupakan senior dari Subadri di PPP.
Dia menduga Subadri tidak mendukung Mardiono karena ada kekecewaan atau cacat yang ditinggalkan Mardiono. Padahal, menurutnya satu cacat seharusnya tidak membuat penilaian buruk seluruhnya.
“Mungkin ada sesuatu kekecewaan,” katanya.
“Kalau saya Ketua DPW PPP Banten saya akan pilih Pak Mardiono karena jasa beliau di Banten,” katanya.
Muflihah bahkan memberikan komentar keras pada Subadri. Dia menyatakan, Subadri seharusnya sadar dengan peran Mardiono terhadap karir politiknya saat ini.
Subadri sendiri daulu merupakan kader Partai Golkar lalu kemudian pindah ke PPP atas campur tangan Mardiono.
“Beliau kan bukan kader tulen PPP karena dari Golkar kan tadinya. Masuknya beliau ke DPW PPP Banten juga karena ada campur tangan Pak Mardiono,” ujarnya.
Sementara itu, Subadri Ushuluddin saat dihubungi masih belum merespons permintaan wawancara yang disampaikan kepadanya.
Ada Rapat Pengurus PPP di Bogor
Menurut Ichsan, Sekretaris DPC PPP Kota Serang, sebelumnya telah ada pertemuan antara Subadri dengan sejumlah pengurus PPP di Provinsi Banten di Bogor, Jawa Barat.
Dalam pertemuan itu mereka sepakat tidak akan memilih Mardiono. Mereka menamakan gerakan itu sebagai gerakan perubahan.
“Di Bogor kan kita sudah sepakat ingin adanya perubahan,” kata Ichsan.
Ichsan pun tidak menampik ada kekecewaan terhadap Mardiono sehingga membuat kader di bawah, bahkan Subadri Ushuluddin, tidak akan merekomendasikannya lagi di Muktamar X nanti.
Dia berdalih tidak memilih Mardiono karena ingin PPP lebih maju. ***