BANTENRAYA.COM – Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Serang menyebutkan kasus harian Covid 19 di Kabupaten Serang masih terbilang tinggi yang mencapai 100 lebih.
Perkembangan puncak gelombang ketiga Covid 19 di Kabupaten Serang baru akan diketahui pada pekan depan setelah tanggal 28 Februari 2022 apakah kasusnya berkurang atau justru meningkat.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang terus gencar melakukan vaksinasi Covid 19 untuk menekan jumlah kasus Covid 19 yang masih terbilang tinggi di Kabupaten Serang.
Baca Juga: PW GP Ansor Banten Minta Masyarakat Tidak Termakan Framing Politis
“Perkembangan kasus saat ini kita belum bisa memastikan apakah di Kabupaten Serang sudah melewati gelombang ketiga atau belum. Kita tunggu perkembangan kasus satu minggu dimulai tanggal 22 Februari sampai tanggal 28 Febrauri,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Serang Agus Sukmayadi, Jumat, 25 Februari 2022.
Ia menjelaskan, perkembangan kasus Covid 19 tidak dapat ditentukan berdasarkan jumlah kasus harian.
“Jadi apakah terjadi penurunan, tetap, atau bertambah kasus dan mencapai puncak dilihat dalam kurun waktu satu minggu. Kasus harian kita masih tinggi,” katanya.
Terkait dengan vaksinasi Covid 19, Agus mengungkapkan, untuk pemberian dosis kesatu sampai dengan saat ini telah mencapai 86 persen atau sebanyak 1,8 juta sasaran telah disuntik vaksin.
Namun dari 86 persen itu baru mendapat pemberian dosis kedua baru 37,16 persen.
“Sekarang ada SE (surat edaran) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk pemberian booster dapat dilakukan setelah vaksin kedua intervalnya tiga bula. Kalau dulu kan dari vaksin kedua ke booster itu setelah enam bulan,” tuturnya.
Baca Juga: Tekan Angka Kecelakaan Kerja, ASDP Merak Raih Penghargaan K3 dari Pemprov Banten
Selain itu, dalam SE Kemenkes yang terbaru juga bahwa warga yang telah mendapat suntik dosis pertama dan lebih dari enam bulan belum mendapat dosis kedua tidak perlu mengulang lagi namun bisa disuntik vaksin dosis kedua.
“Yang penting antara dosis pertama dengan dosis kedua bebrbeda jenis vakasinnya sesuai yang ada di Dinkes Provinsi Banten,” katanya.***


















