BANTENRAYA.COM – Bupati Serang Rt Tatu Chasanah mempersilakan Kepala Puskesmas (Kapus), Camat, dan Kepala Desa (Kades) untuk mendur dari jabatannya jika dalam waktu 10 hari ke depan tidak mampu untuk mencapai target vaksinasi yang telah ditetapkan.
Penyataan itu disampaikan Tatu saat menggelar rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Forkopimda) terkait evaluasi pelaksanaan dan capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Serang sampai dengan saat ini.
Dengan sisa waktu 10 hari pada Kapus, Camat, dan Kades didesak untuk mencapai target vaksinasi minimal 70 persen dari yang saat ini baru tercapai 60 persen. Jika tidak mampu mencapai target itu maka meraka dipersilakan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Ajak Para Pemenang Jingle Banten Berakhlak Keliling Daerah
“Terkait vaksin per hari kemarin 19 Desember 2021 baru 60 persen, padahal ditugaskan oleh pusat semua wilayah kabupaten/kota minimal 70 persen sampai akhir bulan, berati kita masih kurang 10 persen,” ujar Tatu di pendopo Bupati Serang, Senin 20 Desember 2021.
Ia menjelasakan, sasaran masyarakat Kabupaten Serang yang harus divaksin sebanyak 1,2 juta orang dengan demikian kekurangan masyarakat yang belum divaksin kurang lebih 120 ribu orang atau sasaran.
“Saya minta tolong ke TNI-Polri, BIN, Danlanud, Danlanal, dan dari yang lain untuk begerak dan memang mereka sudah bergerak. Supaya jelas saya minta tiap Polres sanggupnya berapa, tadi Polres Serang sanggup 1.500 per hari, Polres Serang Kota 1.000 per hari dan yang lainnya,” katanya.
Baca Juga: Bupati Pandeglang Serahkan Hadiah Tambahan untuk Atlet Peraih Juara Event Olahraga Dispora
Sedangkan untuk sisanya akan dibagi ke 31 puskesmas yang ada di Kabupaten Serang denga target per hari minimal 200 sasaran. “Jadi kita bagi habis, harusnya ini tercapai karena jatuhnya ke puskesmas kecil setelah diambil Forkopimda 6.500 sasaran, sisanya 6.100 berarti per puskesmas hanya 200 per hari,” ungkapnya.
Tatu juga mengingingatkan keterlibatan para Camat dan Kades dalam mensukseskan vaksinasinasi tersebut karena Camat dan Kades memegang peranan penting untuk memobilisasi massa untuk ikut vaksinasi. Seain itu Camat Kades juga yang punya data yang valid siapa yang sudah divaksin siapa yang belum.
“Bukan teguran lagi, tapi yang sudah saya sampaikan yang tidak mampu mundur saja karena taruhannya masyarakat. Kalau sudah tidak mampu mundur, mau Camat, kpala puskesmas, maupaun kepala desa, ini bukan main-main,” tegas Tatu.
Ia mastikan, untuk tim vaksinasinator dan vaksin sudah tercukup sehingga yang perlu diperbaiki komunikasi antara Kapus, Camat, dan Kepala Desa. “Kadang masyarakatnya bingung yang ada kegiatan vaksin dimana. Berarti ini sosialisasi yang tidak jalan,” katanya.***
