BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten melalui Dinas Ketahanan Pangan mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,2 miliar untuk pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah atau CPPD berupa beras.
Kebijakan ini diambil sebagai langkah antisipatif terhadap potensi krisis pangan dan untuk memastikan ketersediaan pangan pokok tetap terjaga.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Ade Ahmad Kosasih menjelaskan, pengadaan beras cadangan ini rutin dilakukan setiap tahun, namun, tahun 2025 terjadi penyesuaian volume pembelian karena adanya kenaikan harga beras secara nasional.
“Untuk CPPD beras di tahun 2025 sebesar Rp1,2 miliar. Tetapi dengan adanya surat dari Bapanas tentang harga beras nominal per kilogram naik, maka anggaran tersebut mengalami penyesuaian melalui APBD Perubahan,” ujar Ade kepada Banten Raya, Minggu, 17 Juli 2025.
Baca Juga: Koperasi Kelurahan Merah Putih di Kota Serang Diminta Selektif Rekrut Anggota
Ade menjelaskan, setiap tahunnya Pemprov Banten mampu membeli hingga 100 ton beras untuk cadangan pangan.
Namun, karena harga beras naik menjadi Rp12.500 per kilogram, maka jumlah yang bisa dibeli dari anggaran tersebut pun berkurang.
“Belinya yang awalnya bisa sampai 100 ton, sekarang turun karena harga naik. Paling hanya bisa 90 ton, nggak sampai 100 lagi,” kata dia.
Meski demikian, Pemprov Banten masih memiliki cadangan beras yang dinilai cukup aman untuk kebutuhan darurat.
Saat ini, total cadangan beras pemerintah daerah yang tersedia di gudang Bulog mencapai 430 ton.
“Stok CPP dalam bentuk beras saat ini sebanyak 430 ton. Jumlah itu sudah sangat cukup, bahkan melebihi kewajiban kita. Berdasarkan rumus cadangan pangan, kita hanya wajib punya 370 ton,” jelas Ade.
Selain dari alokasi anggaran daerah, pemerintah pusat juga menyalurkan bantuan pangan kepada warga Banten.
Sepanjang bulan Juni hingga Juli 2025, sebanyak 10.700 ton beras bantuan telah didistribusikan kepada 537 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca Juga: Masyarakat Adat Banten Kidul Minta Pergub Desa Adat Segera Diterbitkan
“Pemerintah pusat bantu juga. Sepanjang dua bulan kemarin, totalnya 10.700 ton yang dibagikan ke lebih dari setengah juta KPM,” katanya.
Ade menyampaikan, pemerintah terus berupaya menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan harga dan iklim yang tidak menentu.
Salah satunya dengan memperkuat cadangan pangan agar intervensi cepat bisa dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana atau lonjakan harga.
“Cadangan ini untuk jaga-jaga jika ada kondisi darurat, seperti bencana atau gejolak pasar. Intinya, kami ingin pastikan bahwa masyarakat tetap bisa akses pangan dengan harga yang wajar,” ujar Ade.***


















