Oleh: Salman Al-Gifari, Prodi Ekonomi Syari’ah, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
BANTENRAYA.COM – Mengatur keuangan itu tidak hanya soal catatan pengeluaran dan aplikasi budgeting.
Lebih dari itu, di dalam agama Islam ternyata punya banyak panduan tentang bagaimana seharusnya kita memperlakukan uang.
Tentunya tidak hanya agar hidup lebih tenang, tetapi juga agar keuangan kita berkah serta juga bermanfaat.
Baca Juga: Road To Masyaikh Bersholawat di Alun-alun Pandeglang, Para Ulama Banten Berkumpul Gemakan Asma Allah
Berikut beberapa prinsip keuangan menurut ajaran agama Islam yang bisa Anda terapkan dalam hidup sehari-hari:
1. Tetap Hemat, Tetapi juga Jangan Pelit
Dalam Islam, kita diajarkan untuk hidup sederhana. Perilaku boros sangat dilarang, tapi terlalu pelit juga sangat tidak dianjurkan.
Baca Juga: Anti Melehoy! 8 Tips Jaga Tubuh Tetap Fit dan Sehat Usai Pesat Kupat di Libur Lebaran 2025
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 29 yang memiliki arti berikut ini:
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya, karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.”
Kesimpulannya, uang atau harta itu harus dikelola dengan bijak. Perlu tahu prioritas, dengan mengetahui mana kebutuhan dan keinginan.
Baca Juga: Nonton Drakor Karma Episode 1-6 Sub Indo Bukan di Bilibili, Lengkap dengan Spoiler
2. Sisihkan, Bukan Sisakan
Kebanyakan dari kita menunggu uang “sisa” untuk bersedekah atau menabung.
Padahal, dalam agama Islam, sedekah dan tabungan (atau investasi halal) harus menjadi prioritas sejak awal terima pemasukan.
Baca Juga: Wakapolresta Serang Kota Promosi Jabatan Jadi Dirlantas Polda Sumatera Barat
Salah satu hadits menyebutkan, “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya, lebih baik jadi orang yang memberi. Hal tersebut bisa dimulai dengan disiplin menyisihkan harta kita.
3. Hindari Utang yang Tidak Perlu
Baca Juga: Mending Nonton Pabrik Gula atau Qodrat 2? Simak Perbandingan Kedua Film Tersebut
Punya utang untuk hal yang konsumtif (membeli gadget terbaru atau fear of missing out (fomo) ikut tren) sangat dapat membuat keuangan jadi berantakan.
Dalam Islam, orang yang berutang bahkan bisa tertahan amalnya sampai utangnya lunas. Bukankah menyeramkan?
4. Uang Halal, Hati Tenang
Baca Juga: Harga Tiket Film Pabrik Gula Uncut di Bioskop Jakarta, 4 April 2025, Mulai dari Rp45 Ribu
Apapun bentuk pekerjaan atau bisnis, harus kita pastikan halal dan tidak merugikan orang lain.
Penghasilan yang halal dipercaya akan membawa ketenangan, dan yang haram maka sebaliknya.
Semoga jangan sampai di antara kita dapat uang yang cepat tetapi membuat hati was-was.
5. Belajar Ilmu Finansial itu Ternyata Sunnah
Seperti yang diketahui, Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang jujur dan cerdas.
Maka dari itu, belajar mengatur keuangan, investasi, atau bahkan bisnis adalah bagian dari sunnah yang bisa membawa manfaat dunia-akhirat.
Baca Juga: Masuk H+5 Lebaran 2025, Kunjungan Wisatawan ke Pantai Anyer Mulai Surut
Mengatur keuangan itu tidak hanya agar bisa membeli barang impian atau pergi liburan. Tetapi juga tentang tanggung jawab, kehalalan, dan masa depan.
Dengan mengatur keuangan sesuai dengan apa yang Islam ajarkan, hidup kita tidak hanya menjadi lebih stabil, tetapi juga memberikan ketenangan.
Jadi, apakah Anda siap move on dari boncos? Saatnya upgrade finansial kamu!***



















