BANTENRAYA.COM – Pemprov Banten mendesak PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau Bank Banten menjadi mitra pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) bagi 80 pengrajin tenun Baduy.
Pembiayaan KUR itu diperlukan guna menumbuhkan usaha yang dirintis oleh para pengrajin tenun Baduy.
Kepala Disperindag Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan, Bank Banten diharapkan dapat menjadi mitra pembiayaan KUR 80 pengrajin tenun Baduy.
Baca Juga: Ratusan Koperasi di Banten Berstatus Tidak Aktif, Awalnya Semangat tapi Akhir-akhir Malah Melehoy
Dengan program tersebut diharapkan mereka bisa meningkatkan produktivitasnya.
“Akses pembiayaan KUR kita berharap dapat melalui Bank Banten, itu yang kita prioritaskan,” kata Babar, Kamis, 2 November 2023.
Ia mengungkapkan, dengan dukungan pemberian modal yang mudah maka ke depan diharapkan dapat membantu masyarakat Baduy.
Utamanya untuk mengembangkan usaha mereka dalam bidang tenun yang menjadi ciri khas mereka.
Baca Juga: CUMA DI JUMAT! Kamu Bisa Makan di RM Mak Jamsid Kabupaten Lebak Cuma dengan Rp2.000, Full Lauk
Selain itu juga diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama bagi para pelaku UMKM.
“Untuk peralatan mereka sudah mendapat dukungan dari pemerintah pusat, tinggal pembiayaannya yang belum ada,” ucapnya.
Para pengrajin tenun Baduy ini, kata Babar, sudah pernah mengikuti program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Bidang Keterampilan dari Dekranas Pusat dan Direktorat Khusus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI.
Baca Juga: Tahun Politik Banjir Order, Pengusaha Percetakan di Lebak Bisa Raup Omzet hingga Rp1,2 Miliar
Sehingga dari sisi keterampilan mereka sudah mumpuni. Hanya tinggal dibantu dengan pemodalan agar usaha mereka bisa lebih berkembang.
Direktur Operasional Bank Banten Bambang Widyatmoko mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengajukan program pembiayaan KUR ke Kementrian Kordinator (Kemenko) Perekonomian RI.
Dia berharap pengajuan itu bisa disetujui, sehingga Bank Banten bisa mengembangkan bisnisnya.
Baca Juga: Tak Punya Rekening Dana Kampanye, Jangan Harap Partai Politik Bisa Ikut Pemilu 2024
Untuk tahap awal, jika program KUR ini disetujui akan difokuskan pada pembiayaan sektor pertanian dalam rangka pengendalian inflasi di daerah.
Namun ke depan, tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan pada usaha lain.
Dia mengungkapkan, pertimbangan mengapa sektor pertanian yang akan difokuskan karena Provinsi Banten sudah memiliki modal besar pada sektor pertanian, khususnya tanaman padi.
Baca Juga: Arema FC Libas Dewa United, Singo Edan Amankan 3 Poin Berharga di Bali di Pekan ke-18 Liga 1
Banten tercatat sebagai daerah yang masuk ke dalam 10 besar daerah di Indonesia sebagai produsen gabah atau padi.
“Banten bahkan masuk 8 besar nasional,” katanya.
Dengan penyaluran program KUR kepada para petani ini, ia berharap setidaknya dapat menjaga ketersediaan pasokan dan keterangan harga serta distribusi.
Sehingga ujungnya inflasi di Provinsi Banten bisa terjaga dengan baik.
Baca Juga: Tragis! Anak Pensiunan Perwira Polisi Diduga Tega Merengut Nyawa Siswa Kelas 2 SD
“Baru diajukan tahun ini memang. Ini masih dalam proses. Mudah-mudahan di dua bulan terakhir ini bisa disetujui,” ujarnya.
Untuk diketahui, pemerintah menaikkan target penyaluran KUR pada tahun 2023 menjadi Rp 460 triliun. Jumlah ini naik 23,32 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp 373 triliun.
Kenaikan alokasi KUR ini juga membuat jatah KUR perbankan tumbuh signifikan tahun ini. ***