BANTENRAYA.COM – Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia (RI) nomor urut 1 Anies Baswedan menyebutkan bahwa masih ada diskriminasi di dunia pendidikan.
Anies berharap ke depan tidak ada lagi diskriminasi antara pendidikan negeri dan pendidikan swasta.
Anies Baswedan mengungkapkan adanya diskriminasi saat menghadiri acara Istigosah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Baca Juga: Anies Baswedan Senggol Program Pembangunan Tol, Belum Ada Rasa Keadilan: Tidak Penting!
Anies Baswedan mengatakan, dunia pendidikan masih belum ada kesetaraan. Terbukti masih ada diskriminasi antara pendidikan negeri dan pendidikan swasta.
“Belum lagi kita bicara tentang kesetaraan. Kita sudah ingin mengubah. Jangan lagi ada diskriminasi antara pendidikan negeri dan pendidikan swasta. Antara pendidikan umum dan pendidikan agama,” ujar Anies Baswedan, dalam sambutannya.
Menurut Anies Baswedan, diskriminasi di dunia pendidikan sudah harus dihentikan, karena akan berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan generasi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Sheffield United vs Luton Town, Gengsi Sesama Tim Pendatang Baru di Liga Inggris
“Sudah harus dihentikan diskriminasi. Makanya kami ke depan ingin membawa pesan menghadirkan keadilan sebagai dasar penyusunan kebijakan,” tutur dia.
Anies Baswedan pun menyinggung soal penguasa yang mengatur hukum negara. Dimana hukum ditekak-tekuk sesuai kepentingan penguasa. Saat ini tanda-tandanya hukum sudah bergeser ke negara kekuasaan.
“Apakah ini mau diteruskan? Tidak. Apakah ini boleh dilanjutkan? Tidak. Sehingga yang dibutuhkan adalah? perubahan. Iya perubahan. Itu bicara yang hukum,” katanya.
Baca Juga: Hati-hati, Mendengarkan Lagu Galau Bisa Terjadi di Kehidupan Nyata!
Tak hanya itu, Anies Baswedan pun menyoal perihal ketimpangan ekonomi yang terjadi di masyarakat Indonesia.
“Belum lagi kami dalam perjalanan ke sini (Lirboyo) ketemu dengan begitu banyak rakyat. Kebanyakan menceritakan tentang pedihnya ketimpangan ekonomi,” kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan mengaku bertemu dengan kalangan petani yang berkeluh kesah soal pupuk yang susah didapat dan harganya mahal. Kemudian, petani juga berkeluh kesah soal harga gabah yang berubah-ubah.
Baca Juga: My Demon Episode 11 Sub Indo: Kekuatan Jeong Gu Won Kembali, Ju Seok Hoon Join dengan Noh Suk Min
“Kemarin kami ke Brebes ketemu dengan petani-petani bawang merah yang semua mengeluhkan yang sama,” ungkap dia.
Di sisi lain masyarakat di tengah perkotaan merasakan kebutuhan pokok yang harganya mahal.
“Harga di pasar mahal tetapi harga di petani murah. Ini di tengahnya ada sistem tata niaga yang salah. Bagaimana ini dikoreksi semua untuk menjadi PR,” pungkasnya. *