BANTENRAYA.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon butuh kendaraan alat berat amfibi saat normalisasi kali.
Pasalnya, beberapa titik kali ada di pemukiman dan menyulitkan jika alat berat biasa diturunkan karena tidak adanya akses jalan kendaraan.
Saat ini, pascabanjir di Kota Cilegon Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang sudah melakukan normalisasi 4 titik kali yang dinilai menjadi titik malalah banjir, baik karena pendangkalan dan sampah.
Baca Juga: PT Krakatau Bandar Samudera Gandeng Anak Perusahaan Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir
Kepala Bidang Pengairan DPUTR Kota Cilegon Ana Maulana menyampaikan, normalisasi sendiri dilakukan dengan tenaga manusia dan sejumlah alat.
Kedepan untuk bisa lebih maksimal, pihaknya sudah mengajukan untuk adanya kendaraan amfibi yang bisa menyusuri sungai, serta adanya pompa air, sehingga jika ada banjir bisa digunakan untuk mempercepat aliran air surut di pemukiman warga.
“Kami sudah sampaikan kepada Pak Helldy Agustian, jadi akan ada kendaraan alat berat amfibi yang bisa turun dan menyusuri sungai atau kali, jadi hasilnya bisa maksimal normalisasi. Sebab, sekarang ini ada beberapa lokasi yang tidak bisa turun alat berat karena tidak ada akses kendaraan,” paparnya, Kamis 3 Maret 2022.
Baca Juga: Setelah Bebas Dari Rutan Pondok Bambu Angelina Sondakh Tetap Dalam Pemantauan Selama 3 Bulan kedepan
Ana menyampaikan, pascabanjir tersebut menjadi kewenangan dan tugas DPUTR Kota Cilegon melakukan normalisasi. Untuk sekarang ada 4 titik kali yang dilakukan normalisasi, yakni Kali Sipon, Kali Sambirata, Kali Kranggot dan Kali Tumpang.
“Tugas DPUTR melakukan normalisasi pra dan pasca. Sebab, tidak bisa jika dilakukan saat banjir terjadi itu terlalu beresiko dan timbul korban jiwa. Jadi ini sekarang ada 4 kali yang dinormalisasi,” papar, Kamis (3/3).
Sementara itu, Camat Jombang Burhanudin yang ada I likasi normalisasi menyatakan, tidak hanya kali Sipon dan Tumpang saja, pihaknya juga membantu DPUTR dengan membersihkan Irigasi Pamarayan. Dimana banyak juga menumpuk sampah dari Pasar Baru Kranggot.
Baca Juga: Pertandingkan 42 Cabang Olahraga, Porprov VI Banten Mulai 11 November
“Jadi kami juga memakai alat berat milik Disperindag untuk membersihkan tumpukan sampah di Irigasi milik Provinsi. Sebab, ini masih saling terkait, sehingga sampah diangkut dan dibuang agar aliran air tidak meluap karena tersendat sampah,” paparnya.
Hal senada disampaikan Lurah Sukmajaya, Kecamatan Jombang Ade Riski Kurniawan, jika bersama dengan warga sekitar juga membantu dalam normalisasi kali, khususnya membersihkan tumpukan sampah. Ini juga untuk membuat aliran kali normal, sehingga banjir yang dialami masyarakat di hulu kali juga cepat surut.
:Jadi kami juga bersama RT dan masyarakat turut serta. Bahkan, tidak hanya sekarang saja. Namun dari awal banjir sudah kami coba dengan alat seadanya mengangkut sampah dan membersihkan tumpukan sampah yang tersendat di Jembatan Kali Tumpang,” pungkasnya. ***