BANTENRAYA.COM – Lamanya antrean bedah mulut di RSUD Kota Cilegon menjadi atensi khusus Wakil Walikota Cilegon Fajar Hadi Prabowo.
Fajar memastikan persoalan tersebut secara khusus akan dicarikan solusinya, sehingga masyarakat tidak sampai menunggu hampir satu tahun untuk mendapatkan Tindakan operasi bedah mulut.
Diketahui, sebelumnya warga Lingkungan Kaligandu Kidul, Kelurahan Purwakarta, Kecamatan Purwakarta Fajar mengeluhkan soal antrean 10 bulan dari 4 Agustus 2025 sampai 4 Mei 2026 untuk bisa operasi bedah mulut di RSUD.
Dirinya memberikan protes karena tidak puas dengan jawaban pihak RSUD yang menyampaikan karena antrean banyak dan dokter spesialis bedah mulut hanya ada 1 di RSUD Kota Cilegon.
Wakil Walikota Cilegon Fajar menyampaikan, hal itu sudah menjadi atensi khusus dirinya dengan Walikota Cilegon Robinsar supaya persoalan tersebut bisa diselesaikan. Sebab, soal sakit dan tindakan tidak bisa terlalu lama sampai hamper satu tahun menunggu.
“Ini sudah jadi atensi, kemarin juga sudah diskusi dengan kang wali (Robinsar-red) ini supaya cepat teratasi. Mungkin ini bagian dari pelayanan yang jadi catatan, saya menyampaikan terima kasih teman-teman sudah menyuarakan ada pasien. Gila, saya saja suruh menunggu beberapa jam sudah gemas. Ini suruh menunggu tindakan satu tahun,” katanya, Kamis (7/8).
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Banten Tumbuh 5,33 Persen, Tapi tak Dinikmati Masyarakat Kelas Menengah ke Bawah
Namun, disisi lain, ia juga ingin meluruskan informasi yang disampaikan soal alat ronsen yang rusak. Menurutnya, berbeda dengan swasta yang bisa membeli kapan saja alat. Sebab, di pemerintahan butuh mekanisme penganggaran dan lainnya.
“Di sana ada yang saja luruskan juga, kalau katanya ronsen rusak tinggal beli. Maaf saya bukan membela OPD, bukan membela. Tapi di birokrasi itu membeli kita tidak asal kayak kita swasta . Tapi ada perencanaan,” ujarnya.
Fajar menambahkan, diri sisi keluhan memastikan menjadi perhatian RSUD dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon.
Baca Juga: Kantor Setda Pandeglang Dilempari Sampah, Warga Bangkonol Tolak Kiriman Sampah dari Luar Daerah
Bahkan, ia meminta penjelasan yang sebenarnya dan apa yang menjadi parameter kenapa antrean bisa sampai hamper satu tahun warga ingin operasi bedah mulut.
“Tapi untuk sisi atensi ini harus menjadi perhatian RSUD dokter Lendi (Dirut RSUD-red) dan Dinkes Dokter Ratih (Kepala Dinkes-red). Tolong dinas terkait terutama pihak RSUD untuk segera buat parameternya apa sih, jelasin dan apa sih parameternya mau operasi gigi menunggu beberapa bulan itu apa, misalnya mengantre, ada berapa ngantrinya sebutkan jangan cuma atre pak. kayak kucing dalam karung, saya minta detail seperti itu,” imbuhnya.
Kendati begitu, Fajar menyampaikan, soal spesialis bedah mulut tidak hanya menjadi masalah di Kota Cilegon. Hal itu karena sulitnya mencari dokter spesialis bedah mulut.
Baca Juga: Tuntaskan Masalah Banjir di Ciwandan, Inaplas Diminta Bantu Tangani Kemiskinan hingga Pendidikan
“Tapi ini juga permasalah bukan hanya di Kota Cilegon kok. Kemarin juga banyak mungkin kita tolong dari sisi kondisi saat ini bisa dan sudah disampaikan dengan sangat baik, tinggal nanti bagaimana pelayanannya,” ujarnya.
Sebelumnya, Fajar sendiri mengaku sudah ronsen pada 4 Agustus dan baru akan dioperasi 10 bulan kemudian pada 8 Mei 2026.
“Pada 8 Juli jadwal ronsen dan sudah antrean panjang dan saat itu alat rosen bekas rusak, baru pada 4 Agustus akhirnya melakukan ronsen. Saya pikir akan dioperasi bulan depan. Ternyata itu bakal operasi pada 4 Mei 2026,” paparnya.
Baca Juga: Nonton My Girl Friend is The Man Episode 6 Sub Indo Full Movie: Nasib Hubungan Ji Hoon dan Yoon Jae
Fajar menyampaikan, alasan RSUD Kota Cilegon sendiri saat itu yakni arena antrean sudah panjang dan banyak pasien bedah mulut. Bahkan, hanya ada 1 dokter saja di RSUD Kota Cilegon.
“Itu saya pertanyakan satu antreannya banyak dan dokternya hanya satu,” jelasnya.
Tidak hanya itu saja, papar Fajar, saat dirinya berobat juga tidak diberikan obat dari RSUD Kota Cilegon. Hal itu membuat dirinya membeli obat secara mandiri untuk meredakan nyeri gigi bungsu yang dideritanya.
Baca Juga: Viral Bapak Ini Hidup Bersama Kucing-kucing, Ternyata Ada Kisah Pilu Dibaliknya
“Saya saja yang kelas satu itu tidak diberikan obat, malah membeli secara mandiri. Ini kan kasihan kalau misalnya memang orang yang tidak mampu bagaimana,” ucapnya.
Fajar mengungkapkan, pihaknya berharap pemerintah bisa menyelesaikan persoalan tersebut. Sebab, antrean yang 10 bulan tersebut sangat lama dan jika pada kondisi tertentu malah sangat membahayakan.
“Kami sudah sampaikan kelurahannya ke pimpinan. Kami ingin ingin ini bisa ada tindak lanjut. Minimal sebenarnya orang yang sakit tidak dibiarkan menunggu sampai lama,” tegasnya.
Baca Juga: Tak Minta Royalti, Charly Bakal Beri Hadiah pada Cafe yang Memutar Lagunya: Akan saya kasih…
Sementara itu, Humas RSUD Kota Cilegon Yoyo Muhazir menyampaikan, spesialis bedah mulut sendiri baru ada satu di RSUD Kota Cilegon. Bahkan di RS swasta lainnya belum ada. Hal itu menyebabkan antrean Panjang untuk melaksanakan bedah mulut.
“Banyak yang konfirmasi juga dan baru ada di kita, di RS lain itu tidak ada informasinya, kebetulan kan pasien banyak dan dokternya hanya 1 jadi dengan keterbatasan terjadwal Panjang,” jelasnya.
Spesialis bedah mulut, tegas Yoyo, cukup sulit dicari berbeda dengan tenaga Kesehatan umum lainnya. Hal itu pada akhirnya sangat jarang dan di Kota Cilegon hanya ada di RSUD Kota Cilegon.
Baca Juga: Usai Tes DNA Dengan Sampel Darah dan Liur, Ridwan Kamil: Saya Hadir Melaksanakan Kewajiban Hukum
“Yang pasti bedah mulut itu yang pasti mengusulkan, saya tidak punya kapasitas menjawab mungkin bisa disampaikan konfirmasinya ke dinas yang berwenang (soal kenapa tidak ditambah spesialis bedah mulut-red). Spesialis bedah mulut itu agak susah tidak semudah pengadaan tenaga kesehatan umumnya. di rumah sakit swasta besar juga tidak dan memang jarang itu,” jelasnya.
Pasien bedah mulut sendiri, jelas Yoyo, bukan hanya menangani dari Kota Cilegon saja. Bahkan, dari Serang dirujuk di RSUD, sehingga membuat itu banyak.
“Kami dari mana-mana menerima rujukan (bedah mulut-red) tidak hanya di Kota Cilegon. Itu karena memang spesialis bedah mulut sangat jarang tersedia di RS,” pungkasnya. ***