BANTENRAYA.COM – Pembayaran sisa hibah honor bagi guru madrasah dan mengaji di Kota Cilegon semakin tidak jelas.
Sampai sekarang, para guru masih mempertanyakan kapan janji sisa membayar tersebut direalisasikan.
Diketahui, Dana hibah yang digelontorkan menurut dokumen Naskah Perjanjian ibah Daerah Nomor: 000.4.3.2/623/Kesra dana yang dihibahkan sebesar Rp33.231.000.000 pada 2024, dimana mekanisme pencairan yakni triwulan I sebesar Rp8.345.250.000, triwulan II sebesar Rp8.345.250.000, triwulan III Rp8.270.250.000 dan triwulan IV Rp8.270.250.000.
Untuk yang belum dibayarkan sendiri, yakni triwulan IV yang sebesar Rp8.270.250.000 gaji Oktober, November dan Desember bagi 3.677 guru mengaji sebesar masing-masing Rp375.000 per bulan dan 1.512 guru madrasah masing-masing Rp675.000 per bulan.
Amin Hidayat salah satu Kepala Madrasah dan Pengurus Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Cilegon menyatakan, honor 3 bulan tersebut sangat dibutuhkan. Terlebih lagi menjelang menghadapi ramadan.
“Kemarin jawaban dari pemerintah masih sama diminta menunggu. Kami suruh menunggu saja katanya sedang diurus dan diupayakan tindak lanjutnya. Tapi sampai sekarang belum jelas menunggu sampai kapan dan bagaimana mengurusnya,” katanya, Kamis (20/2).
Disisi lain, imbuh Amin, saat sekarang para guru sudah sangat membutuhkan. Sebab, ada kebutuhan yang sebelumnya sudah menghutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Polres Serang dan Poktan Panen 60 Ton Jagung Hibrida
“Kemarin kan pada menghutangKan biasanya setiap tahun dibayar tapi sampai sekarang belum jelas,” ujarnya.
Kepala sekolah Madrasah lainnya yang enggan disebutkan Namanya menegaskan, biasanya pihak sekolah menalangi dulu kebutuhan dari para guru. Namun, karena anggaran tidak jelas akan dibayarkan atau tidak maka sekolah juga tidak bisa mengambil risiko.
“Kalau ada pasti ditalangi dahulu. Tapi kalau sekarang kondisinya tidak jelas. Jadi ini juga bingung untuk menalanginya,” ujarnya.
Baca Juga: SERBUU! Promo HUT BCA 2025, Begini Cara Ambil Diskon hingga 68 Persen untuk Tiap Produk
Belum lagi, paparnya, kondisi keuangan yang biasanya sudah dibayarkan dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cilegon di Januari dan Februari juga belum ada kejelasan karena masih melakukan efisiensi.
“Biasanya Kemenag tidak pernah telat. Tapi sekarang kan lagi kondisi pemangkasan anggaran. Jadi belum ada juga tunjangan atau sertifikasi yang diberikan Kemenag,” ucapnya.
Hal itu, lanjutnya, membuat semuanya bingung. Terlebih lagi kebutuhan puasa tentu akan sangat banyak, sehingga diharapkan bisa diupayakan dengan maksimal.
Baca Juga: Tetap Laris Manis, Kawasaki KLX Series Jadi Andalan Penjualan di Tengah Lesunya Pasar Motor Sport
“Sebenarnya kalau dari BPK itu mengembalikan kepada pemerintah daerah, tinggal ini menunggu kebijakan siapa yang berani mengeluarkannya,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemkot Cilegon sendiri dalam berbagai kesempatan menyampaikan, masih menunggu regulasi dan arahan dari BKP Ri soal bisa atau tidaknya pencairan dilakukan untuk membayarkan sisa honor para guru madrasah dan mengaji tersebut.
“Kami pemkot Cilegon terus menempuh tahapan – tahapannya, sehingga sekali lagi kami masih menunggu aspek dari peraturan dan perundang-undangannya, bukan hanya untuk Guru Madrasah, tapi juga keseluruhan termasuk pihak ketiga yang belum dibayarkan,” katanya Kepala Bagian Umum Setda Kota Cilegon Riezka Budhi Mustika dalam beberapa kesempatan.***

















