BANTENRAYA.COM – PT PLN (Persero) mendorong geliat kewirausahaan pengolahan kopi di Kota Cilegon, Banten.
Melalui Program PLN Peduli, perusahaan memberi dukungan dalam hal pengolahan kopi dari hulu ke hilir ke Pondok Pesantren Banu Al Qomar yang berada di Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.
Dikenal sebagai Pondok Pesantren Al Baqo, pondok ini aktif mendorong pemberdayaan kewirausahaan santri serta ekonomi warga. Salah satunya adalah bisnis kopi.
Baca Juga: Eks Penganut Aliran Hakdzat di Kecamatan Sumur Pandeglang Diberi Pembinaan
Pihak pondok membeli di atas harga pasar untuk setiap kopi milik petani yang umumnya juga merupakan wali santri.
Kopi dengan rasa khas dari Gunung Malang ini diolah hingga siap dipasarkan dengan nilai tambah yang menguntungkan.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat, Erwin Ansori, berharap kegiatan ini bisa menambah lapangan kerja bagi warga dan turut menambah geliat perekonomian setempat.
Baca Juga: Bank Banten Sambut Baik Rencana Pemisahan dengan PT BGD
“Kami berharap dengan program kemitraan melalui PLN Peduli ini, pondok pesantren bisa meningkatkan ekonominya, keluarga santri, hingga masyarakat pada umumnya,” kata Erwin, Senin, 27 September 2021.
Erwin menjelaskan, mulanya pengolahan kopi dilakukan pondok pesantren sejak 2018 lalu dengan peralatan seadanya.
Program PLN Peduli kemudian hadir pada awal 2020 untuk mendukung pengembangan proses pengolahan kopi.
Baca Juga: Wakil Walikota Cilegon Iseng Jadi Penjual Ketupat Sayur : Uangnya Lumayan Buat Bayar Kontrakan
PLN memberi bantuan mesin roasting kopi yang lebih modern dan produktif. Berkat dukungan ini, proses roasting dapat lebih efektif dan efisien.
Biji kopi yang sebelumnya diolah secara tradisional kini diolah dengan lebih modern. Kualitas dan cita rasa kopi pun semakin baik dan meningkat.
Dengan bantuan modal dan alat roasting kopi yang lebih modern, pengelola kini mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi yang dihasilkan.
Baca Juga: Geger Aliran Hakdzat di Pandeglang, Diduga Ajaran Sesat, Salat Sunah Mengikuti Arah Empat Mata Angin
Omzet penjualan mengalami peningkatan dari sebelumnya sekitar Rp3 juta per bulan menjadi Rp7,5 hingga Rp12,5 juta per bulan.
Fahruroji, Pengelola Pondok Pesantren Al Baqo, menyampaikan terima kasih atas dukungan PLN bagi santri dan masyarakat sekitar.
Dia mengatakan, pengolahan kopi merupakan salah satu lini usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berwirusaha para santri, serta mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Bersihkan Racun Dalam Tubuh dengan Cara Gratis dari dr Zaidul Akbar
Dalam praktiknya, Pondok Pesantren Al Baqo membeli kopi khas Banten ini dari wali santri di Gunung Malang. Berikutnya diolah di penggilingan, roasting, lalu dikemas untuk dipasarkan.
Dalam proses roasting ini, dahulu pengelola menghabiskan waktu sekitar 95 menit. Namun kini dengan bantuan alat modern dari PLN, proses roasting bisa lebih cepat.
“Tentu itu bisa membantu efisiensi waktu. Selain itu juga, kami bisa meningkatkan kualitas produksi kopi kami,” tuturnya.
Baca Juga: Tak Punya Sumber Air Bersih, Warga Dua Kecamatan di Lebak Banyak Pakai Air Sungai Ciberang
“Pengolahan secara manual punya banyak kekurangan, misalkan bau asap dan membutuhkan waktu lebih lama,” kata Fahruroji.
Dia berharap program PLN Peduli bisa memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat dan PLN juga bisa terus bersinergi bersama masyarakat. ***



















