BANTENRAYA.COM – Kementerian Keuangan di seluruh provinsi Banten yang tergabung dalam Kemenkeu Satu, meliputi Kanwil DJP Banten, Bea Cukai, DJKN dan PKN STAN menyalurkan 1,25 ton beras kepada masyarakat Baduy.
Hal tersebut dilakukan Kemenkeu Satu lantaran masyarakat Baduy dianggap memiliki komitmen yang kuat terhadap pelestarian lingkungan.
Kepala Kanwil DJP Banten Aim Nursalim Saleh mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus melanjutkan program sosial.
BACA JUGA: Spoiler Drama Moon River Episode 9 Sub Indo: Lee Gang Berikan Ini Pada Dal I
Itu sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan kontribusi nyata dalam menghadirkan pelayanan publik yang lebih humanis, serta meningkatkan kepedulian pegawai terhadap kondisi sosial masyarakat.
“Melalui kegiatan bakti sosial ini, diharapkan Kemenkeu Satu Banten dapat terus memperkuat sinergi, menanamkan nilai-nilai integritas, kepedulian, dan kebersamaan di tengah masyarakat,” katanya dikutip Bantenraya.com, Jumat 5 Desember 2025.
Rangkaian kegiatan bakti sosial dimulai serentak pada pukul 10.00 WIB berlokasi di Terminal Cijahe dengan perwakilan dari warga Baduy Dalam sejumlah 40 orang.
BACA JUGA: Preview Persib Bandung vs Borneo FC, Bojan Hodak Berharap Tuah Bobotoh di GBLA
Perwakilan Kemenkeu Satu membagi tim distribusi bakti sosial ke dalam tiga kelompok untuk acara bakti sosial pada masing-masing kampung.
“Dengan tujuan bakti sosial untuk Kampung Cikeusik dengan jumlah sekitar 200 kepala keluarga, Kampung Cikertawana sejumlah sekitar 200 kepala keluarga, dan sekitar 35 kepala keluarga pada Kampung Cibeo,” ujar Aim.
Dari seluruh partisipasi pegawai pada unit vertikal eselon II Kemenkeu Satu di Provinsi Banten, selain beras bantuan yang berhasil dihimpun terdiri atas, sekitar 300 liter minyak goreng, serta sekitar 390 kilogram gula pasir.
Bantuan pangan lainnya mencakup sekitar 1.800 bungkus mie instan, puluhan kaleng dan kotak sarden, serta berbagai jenis kopi, teh celup, susu UHT, biskuit, wafer, dan makanan ringan.
“Selain itu, terdapat pula kontribusi dalam bentuk garam konsumsi, produk-produk kebutuhan harian, serta sejumlah paket sembako dari tiap instansi yang dikemas dalam kardus,” kata Aim.***

















