BANTENRAYA.COM – Kasus penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas atau ISPA) di Kota Cilegon mengalami peningkatan pada awal 2023. ISPA sendiri menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita warga Kota Cilegon.
Data yang dihimpun Banten Raya dari Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon, penderita ISPA pada Januari 2023 0-5 tahun sebanyak 2.192 orang, usia 5-9 tahun sebanyak 699 orang, usia 9-60 tahun sebanyak 1.912 orang dan 60 tahun ke atas sebanyak 519 orang.
Pada Februari 2023 terjadi kenaikan, usia 0-5 tahun sebanyak 1.968 orang, 5-9 tahun 841 orang, 9-60 tahun 2.066 orang, 60 tahun ke atas 627 orang.
ISPA juga menjadi penyakit paling banyak diderita warga Kota Cilegon sepanjang 2022 dari Januari hingga November ialah ISPA mencapai 37.770 kasus.
Baca Juga: Kota Serang Incar Opini WTP 2023 Keenam Secara Beruntun
Kemudian diikuti hipertensi dengan jumlah 19.595 kasus. Dua penyakit tersebut paling banyak dialami warga Kota Cilegon.
Meski ada penyakit lain yang juga diderita warga Kota Cilegon seperti flus, alergi, diabetes mellitus, dan beberapa penyakit lain, jumlahnya masih dibawah penyakit ISPA dan hipertensi.
Kepala Bidang Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon Febri Naldo mengatakan, penyakit ISPA disebabkan bakteri atau virus.
Selain itu, ada faktor pendukung seperti kondisi udara maupun cuaca.
“Upaya yang kita lakukan itu sosialisasi, meningkatkan pengetahuan masyarakat Kota Cilegon tentang penyakit ISPA. Kedua, masyarakat meningkatkan gizi. Ketigaz status imunisasi harus lengkap, agar kekebalan tubuh melawan penyakit. Keempat, ventilasi sebagai sirkulasi udara di rumah, sirkulasi udara bagus itu bisa meminimalisir. Radang tenggorokan yang banyak terjadi juga itu bagian dari ISPA,” kata Febri, Senin, 27 Maret 2023.
ISPA sendiri menyerang berbagai rentang usia. Namun, paling banyak menular kepada balita maupun lansia.
“Yang sangat gampang penularan pada anak balita, karena sistem kekebalan tubuh. Kedua lansia, karena kekebalan tubuh sudah menurun,” ungkapnya.
Pria yang juga bergelar dokter ini mengatakan, data yang diperoleh Dinkes Cilegon berasal dari kunjungan pasien ke Puskesmas maupun ke rumah sakit yang dilaporkan ke Dinkes Kota Cilegon.
Namun, data kunjungan pasien tersebut tidak menutup kemungkinan adanya warga luar Kota Cilegon yang berobat di rumah sakit yang ada di Cilegon, tetapi jumlah tersebut tidak dominan.
“Tidak semua yang berkunjung ke rumah sakit atau Puskesmas di Cilegon adalah warga Cilegon, jadi data itu tidak semuanya warga Cilegon,” tuturnya.
Febri menjelaskan, dalam pencegahan ISPA juga pihaknya meminta masyarakat memenuhi gizi dan pola tidur selama 8 jam.
Jika gizinya tercukupi dan istirahat cukup, cenderung lebih kebal dari serangan penyakit.
Baca Juga: Inilah 6 Manfaat Mengonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya Menjaga Kesehatan Otak
“Kalau penyakit hipertensi berada di posisi kedua tetap menjadi perhatiannya. Kalau hipertensi banyak faktor, bisa jadi pikiran stres, atau ada penyakit lain, penyakit jantung, atau faktor keturunan. Kalau hipertensi tidak menular,” terangnya.(***)