BANTENRAYA.COM – Manajemen Rumah Sakit atau RS MISI Rangkasbitung mengungkapkan jika pihaknya di tahun ini mengalami kerugian hingga Rp1,2 miliar.
Direktur RS MISI Rangkabitung Totot Moenardi mengungkapkan, akibat kerugian yang dialami, jasa pelayanan karyawan RS MISI akhirnya tertahan.
“Saat ini pihak rumah sakit sedang mengalami kerugian. Akibatnya jasa pelayanan karyawan harus tertahan. Sampai Agustus, SHU kami minus 1,2 miliar,” kata Toton, Rabu, 24 September 2025.
BACA JUGA: Persib Siap Tantang Persita di Gianyar Bali, Bojan Hodak Tak Heran Sering Pindah Venue
Kendati begitu, Toton memastikan pihaknya tidak menghilangkan jasa pelayanan karyawan. Ia meminta agar bersabar.
Keputusan itu diambil karena pihaknya harus menyesuaikan dengan kondisi keuangan serta mengacu pada perjanjian kerja bersama atau PKB antar manajemen dan karyawan.
“Pada pasal 12 ayat 6 berbunyi, selain upah rumah sakit dapat memberikan intensif dengan sistem perhitungan yang ditetapkan oleh manajemen dan disesuaikan dengan kemampuan pada saat ini,” imbuhnya.
BACA JUGA: Lengkap! Jadwal Super League 2025-2026 Pekan Ini, Ada Duel Persita Tangerang vs Persib Bandung
Imbas dari penahanan jasa pelayanan itu, karyawan RS MISI Rangkasbitung melakukan aksi protes. Puluhan karyawan meminta agar jasa pelayanan segera dicairkan. ***
















