BANTENRAYA.COM – Program Sarana dan Prasana Lingkungan (Salira) pada 2026 berubah menjadi Sarana Prasarana Pembangunan Wilayah Kelurahan Jujur, Amanah, Religius, dan Berprestasi (Saban Juare).
Selain berbeda nama, format anggaran nantinya tidak lagi per RW Rp100 juta, melainkan secara utuh di kelurahan dan nantinya Pokmas akan membaginya berdasarkan dengan musyawarah warga.
Dimana, perhitungan besarannya yakni 5 persen dari APBD yang sudah dipotong Dana Alokasi Khusus (DAK) dibagi jumlah penduduk kelurahan.
BACA JUGA: Lurah dan Camat di Cilegon Diwajibkan Kerja Bakti, Fokus Cegah Banjir Jelang Cuaca Ekstrem
Diketahui, saat ini program Salira sendiri hanya diberikan sebanyak 40 persen per kelurahan. Hal itu karena adanya efisiensi yang dilakukan.
Bahkan, pengerjaan termin I sendiri baru dilakukan pada November 2025.
“Saya berharap Saban Juare nanti bisa direalisasikan 100 persen,” kata Ketua Forum Pokmas Kota Cilegon Eka Sartika, Jumat 5 Desember 2025.
Diharapkan, jelas Eka, seluruh Pokmas bisa tetap kompak, sehingga pada prosesnya nanti bisa dikerjakan dan direalisasikan secara maksimal.
“Semua kegiatan pokmas berjalan lancar, sukses, berkah, tertib dan aman,” ucapnya.
Wali Kota Cilegon Robinsar menyatakan, membenarkan juga pada 2025 Salira hanya 40 persen saja. Hal itu karena kondisi fiskal yang mengalami defisit.
“Capaian tersebut dipengaruhi oleh kondisi keuangan daerah yang mengalami tekanan akibat terjadinya defisit anggaran. Kondisi fiskal yang terbatas membuat sejumlah kegiatan mengalami pengurangan volume, meskipun pelaksanaannya tetap dijalankan,” ucapnya.
Salira sendiri, jelas Robinsar, akan diarahkan menjadi Program Saban Juare, programnya nanti akan focus 4 sektor.
“Fokusnya utamanya pada Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Pembangunan Jalan, Penerangan Jalan Umum dan Penanganan Banjir. Empat aspek itu yang akan kita jadikan prioritas utama tahun depan,” jelasnya. ***



















