BANTENRAYA.COM – Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah menyampaikan keluhannya terkait dengan pemotongan dana transfer ke daerah (TKD) kepada pimpinan dan anggota Komisi II DPR RI.
Keluhan itu disampaikan saat Komisi II DPR RI melakukan kunjungan spesifik ke Pemkab Serang.
Zakiyah mengatakan, terdapat beberapa hal yang disampaikan Pemkab Serang kepada Komisi II DPR RI seperti pengurangan TKD dan dana bagi hasil (DBH).
BACA JUGA: Baru Dilantik, Dekopinda Kabupaten Serang Bakal Sambangi Kemenkop untuk Usulkan Program Ini
“Kami menyampaikan tentang adanya pengurangan TKD dan DBH. Kemudian juga kami menyampaikan tentang potensi yang kami miliki di wilayah Kabupaten Serang,” ujarnya di pendopo Bupati Serang, Selasa (2/12/2025).
Dampak dari adanya pengurangan TKD dan DBH tersebut, diakui Zakiyah menghambat rencana-rencana pembangunan yang ada di Kabupaten Serang.
“Banyak program-program pemerintah yang mungkin akhirnya terhambat. Tapi tetap untuk mandatory spending di bidang pendidikan kami jauh melampaui dari yang seharusnya,” paparnya.
Zakiyah juga menyampaikan permasalahan mengenai agraria di Kabupaten Serang seperti persoalan Situ dimana banyak pihak termasuk masyarakat yang memiliki hak atas Situ tersebut.
“Karena ternyata di Situ juga sebagian besar masyarakat memiliki atas hak itu. Ke depan mungkin akan kami perjuangkan dan kita bisa duduk bersama,” jelasnya.
Anggota Komisi II DPR RI Jazuli Juwaini mengaku akan memperjuangkan aspirasi yang disampaikan oleh Pemkab Serang terkait pemangkasan TKD dan DBH yang berdampak terhadap pembangunan di daerah.
“Memang itu kebijakan Pak Presiden yang menyeluruh, bukan hanya di Kabupaten Serang. Tinggal kita lihat apakah pemotongan itu sudah obyektif atau tidak obyektif,” katanya.
Terkait penyelesaian persoalan pertanahan, kata Jazuli, harus ada pertemuan segitiga antara Pemprov Banten, Pemda Serang, dan aparat penegak hukum (APH).
“Bagaimana Provinsi itu bisa mencabut catatan Situ karena kalau dari alur ceritanya Banten ini mekar tahun 2000. Tentu aset yang ada di Banten ini semuanya aset yang ada dari Jawa Barat,” tuturnya. (andika/tanjung)***


















