BANTENRAYA.COM – Salah satu guru honorer di Kota Cilegon mengaku honor Rp600 ribu yang ia dapatkan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan data Dindikbud Kota Cilegon, masih terdapat sebanyak 441 guru honorer yang menunggu kejelasan status kedepannya.
Diketahui, pembayaran honor guru honorer bersumber dari Honor Daerah atau Honda dan dana boss sekolah masing-masing.
Salah satu guru honorer di SDN Simpang Tiga Nita Yuningsih mengaku, sudah menjadi guru honorer sejak tahun 2021.
“Sudah mengabdi dari tahun 2021, Januari 2026 nanti pas 5 tahun,” kata Nita kepada Banten Raya, Senin 24 November 2025.
BACA JUGA: Dindikbud Kota Serang Batal Ajukan BTT Atasi Banjir SD Negeri Pamarican 2
Ia menyampaikan rasa kekecewaannya jika memang benar nanti honorer akan ditiadakan oleh pemerintah.
“Kalau honorer dihapus amat kecewa, kalau 1 atau 2 tahun tidak terlalu kecewa. Tapi banyak yang lebih dari 5 tahun mengabdi sangat disayangkan kalau honorer di hapus,” jelasnya.
Ia berharap, seluruh guru dapat disejahterakan, terutama untuk guru honorer.
Nita mengaku setiap bulannya hanya menerima gaji sebesar Rp600 ribu saja dan harus dicukupkan dengan seluruh kebutuhan sehari-harinya.
“Setiap bulan menerima Rp600 ribu, sebetulnya tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari tapi mau bagaimana lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Nita tak dapat bergabung ke PPPK dikarenakan terdapat salah satu berkas yang bermasalah.
“Kemarin ada kendala berkasnya, jadi saya konfirmasi ke anggota dinas dan Alhamdulillah dibantu,” tuturnya.
Sementara itu, guru honorer lainnya yang enggan disebutkan namanya memiliki harapan yang sama dengan para guru honorer yang lain untuk bisa diperjuangkan oleh Pemkot Cilegon.
“Saya harap Pemkot Cilegon juga bisa membantu memperjuangkan hak kami guru-guru honorer supaya tidak dirumahkan,” harapnya.
Setiap bulannya ia mengaku mendapatkan honor sebesar Rp 700 ribu dari pihak sekolah.
BACA JUGA: Monitoring MBG di SD Negeri 1 Sempu, Kadindikbud Kota Serang Ahmad Nuri: Sekali-kali ke Dapurnya
Namun, honor tersebut jika dihitung untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya memang tak cukup.
“Ya kalau dihitung-hitung memang ga cukup, tapi dicukup-cukupkan. Tinggal mengurangi biaya pengeluaran yang ga terlalu penting,” pungkasnya.***
















