BANTENRAYA.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebut bahwa Indonesia mengalami sekitar 3 ribu bencana setiap tahunnya.
Dari total itu 93 persen diantaranya merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
Untuk menekan kejadian bencana hidrometeorologi di Banten, BNPB kemudian melakukan penanaman hingga 14.500 pohon di Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
“Banten jadi salah satu lokasi penanaman dari empat lokasi lainnya, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, Jumat, 21 November 2025.
Suharyanto menyampaikan bahwa penanaman itu dilakukan secara serentak. Dari 14.500 pohon yang ditanam, 11.500 merupakan bibit pohon keras dan 3 ribu sisanya bibit buah.
“Pemulihan vegetasi ini diharapkan mampu mengurangi limpasan air menuju sungai sehingga menekan laju erosi dan sedimentasi,” tuturnya.
Penanaman vegetasi ini sendiri merupakan bagian dari program dukungan Dana Bersama Penanggulangan Bencana atau Pooling Fund Bencana (PFB).
Adapun jenis pohon yang akan ditanam ialah pohon peneduh, berakar kuat, dan produktif seperti sukun, mahoni, mangga, alpukat, sengon, trembesi, nangka, jambu, jabon, dan durian.
“Lokasi penanaman itu dipilih lantaran Banten memiliki tingkat kerawanan tinggi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor,” kata Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Andi Eviana.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Banten, Budi Santoso mengapresiasi kegiatan penanam pohon bagian dari menjaga alam.
BACA JUGA: Sarang Buatan Batang Pohon Kapuk Sukses Tingkatkan Produksi Madu dan Propolis Lebah di Kawasan TNUK
“Pertama, kita berkumpul bersama di sini dengan niat yang sama. Merawat rumah kita yang telah lama menjaga kita,” kata Budi usai menanam bibi pohon.
Bagi Budi, penanaman bibit pohon merupakan bagian dalam merawat dan menjaga keseimbangan alam.
“Tidak hanya sekedar menanam pohon, tapi menanam harapan ke depan yang lebih baik,” tandasnya.***



















