BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mulai menggelar proses profiling terhadap 936 aparatu sipil negara (ASN) sebagai bagian dari penguatan manajemen talenta aparatur. Kegiatan yang berlangsung pada 17 hingga 21 November itu dibuka langsung oleh Gubernur Banten, Andra Soni, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya tata kelola SDM aparatur yang objektif dan bebas dari praktik promosi berbayar.
Andra menekankan bahwa profiling menjadi langkah mendasar untuk memastikan birokrasi Banten berjalan profesional. Menurutnya, selama ini banyak ASN bekerja secara teknis namun tidak terlihat kontribusinya, sehingga penilaian kinerja sering kali tidak mencerminkan realitas di lapangan.
“Kegiatan ini merupakan rangka strategis Pemerintah Provinsi Banten dalam memetakan kompetensi dari aparatur di seluruh Provinsi Banten. Karena, kadang-kadang ada ASN kita yang mengerjakannya secara teknis itu nggak pernah kelihatan, bahkan jarang yang dapat pujian,” kata Andra, Senin, (17/11/2025).
Ia menyampaikan bahwa profiling menjadi dasar penting untuk pengembangan karir, terutama agar setiap ASN memiliki kesempatan yang sama tanpa bergantung pada kedekatan personal dengan pimpinan. Andra juga menyoroti bahwa persoalan promosi berbayar sudah lama menjadi isu yang berulang, dan ia menekankan komitmennya untuk menutup praktik tersebut.
“Hal ini penting ya, agar ASN yang mendapat promosi itu memang karena dia dianggap mampu bukan karena sering dilihat oleh gubernur atau sering kelihatan di acara-acara,” tegasnya.
BACA JUGA : Gubernur Banten Andra Soni Dukung Penutupan THM yang Tidak Punya Izin
Andra juga menegaskan bahwa semua ASN memiliki kesempatan yang sama dalam pengembangan karir selama dapat menunjukkan hasil kinerja yang baik.
“Kurang lebih semua orang punya kesempatan yang sama, berbasis kompetensi. Maka profiling ASN ini penting sekali. Saya sampaikan bahwa ada satu nilai yang selama ini selalu tanamkan, di mana kalau kita ingin didengar, ya kita kerja sebaik-baiknya. Kalau kita ingin terlihat, maka harus melakukan sesuatu yang baik, sesuatu yang benar,” jelas Andra.
Terkait isu promosi berbayar yang ramai dibicarkaan, Andra mengaku jika kegiatan profiling ini merupakan bagian dari mekanisme promosi agar berjalan secara transparan.
“Beberapa waktu lalu ramai kan isu tentang promosi berbayar? Nah saya ingin meyakinkan, kalau ingin naik jabatan, kerja yang baik, ikuti proses manajemen talenta, upload semua eviden-eviden tentang apa yang sudah dikerjakan,” tegasnya.
“Kita dibayar, kita digaji, kita hidup dari uang rakyat. Yang paling penting adalah adil kepada rakyat. Banten akan maju, pemerintahnya akan adil saat kita semua punya komitmen tidak korupsi,” tandas Andra.
Sementara itu, Kepala BKD Banten, Ai Dewi Suzana, menerangkan bahwa pelaksanaan profiling dibagi dalam 10 gelombang, masing-masing berisi 95 ASN.
BACA JUGA : Gubernur Banten Andra Soni Dipastikan Hadir dalam Uji Publik Keterbukaan Informasi Publik di Jakarta
Peserta berasal dari golongan 3B ke bawah hingga golongan 1, dengan 11 ASN golongan 1 ikut dalam kegiatan ini. Ia juga menyampaikan bahwa proses serupa untuk pejabat fungsional dan struktural telah dilakukan sebelumnya terhadap 2.900 ASN.
Terkait tindak lanjut, Dewi menegaskan bahwa profiling tidak otomatis berkaitan dengan mutasi maupun rotasi.
“Ini untuk memetakan potensi dari masing-masing ASN dalam penerapan manajemen talenta. Profiling adalah basis data,” ujarnya.
Namun, ia menambahkan bahwa jika nantinya data tersebut digunakan ketika kebijakan rotasi atau mutasi diperlukan, hal itu merupakan bagian dari proses yang wajar.
“Kalaupun nanti dibutuhkan untuk hal tersebut, ya itu hal yang lumrah,” jelas Ai. (***)
















