BANTENRAYA.COM – Dinsos Kabupaten Lebak mulai melakukan proses seleksi penerimaan siswa baru Sekolah Rakyat Kabupaten Lebak untuk jenjang pendidikan SD dan SMP tahun ajaran 2025-2026.
Sesuai regulasi, Dinsos Lebak menggunakan data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai rujukan calon siswa yang berhak lolos ke sekolah rakyat tersebut.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial pada Dinsos Kabupaten Lebak, Lela Gifty Cleria menyampaikan, kuota penerimaan sekolah rakyat jenjang SD sendiri disepakati sebanyak 25 siswa.
BACA JUGA: Batal Digelar, Paripurna KUA-PPAS 2026 Kota Cilegon Diduga Disabotase
Sementara untuk jenjang SMP ialah sebanyak 75 siswa. Proses seleksi turut melibatkan pendamping dari masing-masing desa.
“Untuk SD masih minim pendaftarnya yaitu 13 orang, sedangkan target SMP sudah terpenuhi 75 orang dan sudah ditetapkan oleh Bupati sebagai Calon Siswa SR terintegrasi SD-SMP,” kata Lela saat dikonfirmasi pada Kamis, 11 September 2025.
Lela menambahkan, seluruh calon siswa berasal dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak, khususnya dari keluarga kategori desil satu dan desil dua.
Meskipun jumlah calon siswa SD masih jauh dari target, namun proses belajar mengajar dipastikan tetap berjalan jika memang sudah memasuki tahap pembelajaran.
BACA JUGA: 18 Tahun jadi Bankir, Yoka Desthuraka Sudah Kantongi Cara Buat BPRS CM Melesat
“Meski kuota tingkat SD belum terpenuhi, kegiatan pembelajaran akan tetap dilaksanakan karena prinsip utamanya adalah memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.
Terkait kesiapan sarana prasarana, Lela menyebutkan bahwa gedung Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan difungsikan sebagai Sekolah Rakyat masih dalam tahap pengecekan.
“Kami masih memastikan kesiapan sarana dan prasarana seperti jaringan internet, meubelair, fasilitas dapur, perpustakaan, hingga arena olahraga. Jika semuanya sudah siap, maka pelaksanaan MPLS akan segera kami usulkan,” kata Lela.
Sekolah Rakyat Tingkat SMA Berjalan Lancar
Sementara itu diketahui, sekolah rakyat tingkat SLTA sendiri sudah berjalan lebih dari sebulan. Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 34 Kabupaten Lebak, Candra Lestianta mengatakan proses pembelajaran berjalan lancar.
Para siswa disebut mampu mengikuti kurikulum yang diberikan meski pada awal kegiatan siswa harus melewati masa adaptasi.
Perbedaan kebiasaan ketika siswa di rumah dan tinggal di asrama dinilai tidak menjadi penghalang para siswa untuk semangat belajar.
“Bimbingan dari para guru dan kepala asrama memiliki peran penting dalam menjaga semangat siswa belajar,” kata Chandra.
Chandra berharap Sekolah Rakyat di Kabupaten Lebak dapat menjadi investasi masa depan Kabupaten Lebak untuk menjadi lebih, termasuk dalam memutus rantai kemiskinan.
Menurut dia juga, para siswa sekolah rakyat di Lebak memiliki potensi besar untuk mengubah wajah Kabupaten Lebak.
“Ini jadi salah satu jalan dan kesempatan mereka. Kami sebagai guru tentu akan memberikan yang terbaik,” tandasnya. ***
















