BANTENRAYA.COM – Puluhan rumah warga di Lingkungan Pancer dan Lingkungan Karang Mulya, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, terendam banjir rob.
Parahnya banjir rob yang merendam puluhan rumah warga Kelurahan Banten itu terjadi hampir satu pekan.
Meski puluhan rumah warga Kelurahan Banten itu terendam banjir selama hampir satu pekan, namun tidak ada yang mengungsi alias tetap bertahan di rumahnya.
Baca Juga: Kenaikan UMK 2025 Cilegon Ditetapkan, Perusahaan Tak Bisa Menangguhkan
Salah seorang warga Lingkungan Pancer, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Amin mengatakan, banjir rob menerjang lingkungannya selama berhari-hari.
“Sudah lima hari ke sini enam hari. Hari kedua yang parah mah. Hari ketiga agak mending. Hari keempat parah lagi,” ujar Amin, kepada wartawan, Rabu 18 Desember 2024.
Ia mengaku banjir rob merendam rumah-rumah warga Lingkungan Pancer selama berhari-hari.
Baca Juga: Bakal Gantikan Bahrul Ulum, Desi Ferawati Dapat Dukungan 21 PK Karang Taruna
“Airnya selutut orang dewasa. Hampir mau melewati beton perbatasan air,” ucap dia.
Amin memperkirakan banjir rob yang terjadi selama berhari-hari di lingkungannya karena air laut pasang.
“Dari celahan beton. Jadi betonnya rembes. Dari lautnya nggak ketampung jadinya airnya pasang,” katanya.
Ia menjelaskan, banjir rob terjadi di Lingkungan Pancer tidak tiap tahun, namun banjir rob yang terparah terjadi setiap lima tahun sekali.
“Nggak tiap tahun. 5 tahun sekali. Tapi kalau untuk parah-parah kayak gini memang yang 5 tahun sekali, yang setahun sekalinya paling nggak separah ini paling sampai jalanan doang becek-becek. Kalau yang ini banjir robnya lebih parah sih sampai selutut,” tutur Amin.
Meski rumahnya terendam air banjir rob, Amin sekeluarga tetap memilih bertahan di dalam rumahnya, karena demi menjaga keselamatan barang-barang berharga di rumahnya.
Baca Juga: TERBARU! Link Twibbon Hari Bela Negara 2024, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
“Satu kampung. Tidur tetap di rumah cuma kita sudah antisipasi bikin panggung kecil-kecilan untuk di atas air,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, banjir rob di Lingkungan Pancer dan Karang Mulya terjadi selama hampir satu pekan.
“Kurang lebih enam hari dari Jumat kemarin,” ujar Diat, kepada wartawan, Rabu 18 Desember 2024.
Baca Juga: Stadion Maulana Yusuf Steril dari Parkir Liar, Lahan Parkir Baru Disiapkan untuk Pengunjung
Menurut dia, banjir rob di Lingkungan Pancer dan Lingkungan Karang Mulya, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen langganan terjadi tiap tahun.
“Keterangan masyarakat banjir ini bisa dikatakan rutin terjadi tiap tahun. Hanya saja untuk tahun ini itu ketinggian muka airnya lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jadi ada siklus tiga tahunan,” ucap dia.
Diat memperkirakan banjir rob tahun 2024 ini ketinggian airnya mencapai 60 centimeter. “Ketinggian air mencapai selutut orang dewasa” ungkapnya.
Baca Juga: Telan Anggaran Rp1,7 Miliar, Kantor MUI Kota Cilegon Akan Diresmikan Tahun 2025
Ia berharap banjir rob lekas surut sehingga warga bisa kembali beraktifitas seperti biasanya.
“Mudah-mudahan tidak berlangsung lama,” harap Diat.
Diat mengaku pihaknya telah melakukan langkah-langkah agar air banjir rob yang merendam rumah-rumah warga cepat surut.
Baca Juga: Cair Boss! Honor RT dan RW Cilegon Akhirnya Dicairkan, Proses Pencairan Dimulai Hari Ini
Selain itu, pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan berupa logistik kepada korban banjir rob.
“Langkah-langkah kami juga sudah standby di sana sampai dengan kemarin. Saya sendiri sudah mengirim logistic sesuai data yang tadi dikasih. Logistik bantuan buat mereka karena aktivitas mereka terganggu juga terutama jangan sampai tidak makan,” katanya.
Menurut dia, belum ada warga yang mengungsi dari rumahnya, meski banjir rob merendam rumah-rumah warga selama berhari-hari. Padahal, lanjut Diat, pihaknya pun menawarkan bantuan pendirian tenda pengungsian korban banjir rob.
Baca Juga: Drakor Light Shop Lanjut Season 2? Begini Tanggapan dari Kang Full
“Saya menawarkan. Karena mereka yang lebih tahu jadi saya tawarkan ke Pak RT 03 karena yang terparah RT 03 RW 05. Karang Mulya. Saya tawarkan mau nggak bikinin tenda, dapur umum segala macam. Kata mereka nggak usah. Karena memang sifat banjirnya itu mulai pagi sampai Dzuhur tinggi. Dari dzuhur ke sore surut. Tapi besoknya gitu lagi. Jadi selama 6 hari nggak non stop ketinggian 60 centimeter,” tutur Diat.
Diat mengungkapkan, dampak banjir rob belum berimbas terhadap kerusakan fisik baik rumah-rumah warga maupun peralatan rumah warga, namun korban banjir rob mengeluhkan kotoran sisa banjir yang merendam rumah-rumah warga.
“Kerusakan secara fisik tidak ada. Hanya saja kotor karena banjir membawa lumpur, membawa kotor-kotoran . Hanya itu saja,” kata dia.
Baca Juga: Yamaha Luncurkan Aerox 155 Alpha dengan Mesin Turbo, Ini Harga dan Spesifikasinya
Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum menerima laporan korban banjir rob mengeluh sakit imbas rumahnya terendam banjir rob. Diat mengira karena banjir rob rutin terjadi setiap tahun, sehingga warga sudah terbiasa.
“Belum ada. Kecenderungannya sudah terbiasa juga mereka. Bukan berarti kita lepas. Tapi dengan kondisi begitu sudah biasa. Jadi mungkin sudah terlatih kuat. Terdampak juga nggak keseluruhan. RT 01 hanya 10 rumah. RT 03 yang banyak sampai dengan 50,” tandasnya. ***