BANTENRAYA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Lebak mencatat ada sekitar 2 orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan laut di pantai selatan Kabupaten Lebak.
Angka itu merupakan data yang dihimpun BPBD Kabupaten Lebak sejak Januari hingga September 2025.
Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Lebak, Agus Rizal Faisal mengatakan, dua korban meninggal dunia tersebut terseret ganasnya ombak di pantai selatan Lebak saat tengah asik berenang di area pantai.
“Sampai akhir bulan September 2025 ini, dari satu kejadian dua orang meninggal dunia, karena terbawa arus,” kata Rizal saat diwawancara pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Rizal memaparkan, korban jiwa akibat kecelakaan laut di Kabupaten Lebak terbilang sedikit, bahkan jika dibandingkan dengan tahun 2024 lalu.
BACA JUGA: Wisatawan Tenggelam di Pantai Anyer Ditemukan Tak Bernyawa
Kendati begitu, pihaknya tak bosan memberi peringatan bahwa wilayah pantai di Kabupaten Lebak sangat berbahaya.
Selain ombak yang besar, cuaca buruk juga terkadang tidak bisa diprediksi di pantai selatan Lebak.
“Tahun 2024 itu sepuluh korban, tiga meninggal dunia sisanya selamat. Jadi tahun sekarang Alhamdulillah cuma dua,” paparnya.
Rizal mengungkapkan, dua korban meninggal dunia tersebut merupakan wisatawan yang berasal dari luar wilayah Kabupaten Lebak.
Hal itu terbilang wajar karena biasanya warga lokal, apalagi nelayan sudah mengetahui medan sehingga lebih berhati-hati ketika beraktivitas, meski beberapa kali ada catatan insiden kecil.
BACA JUGA: Kembangkan Sektor Pariwisata Tangerang Raya, Zita Anjani: Butuh Kolaborasi Banyak Pihak
“Mayoritas wisatawan, kalau nelayan tidak ada. Karena mungkin mereka sudah pada tahu cara menyelamatkan masing-masing,” ungkapnya.
Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Lebak mengklaim pihaknya tak bosan mengingatkan wisatawan yang berkunjung ke pantai untuk tidak nekat berenang, terlebih saat gelombang laut tinggi.
Hal itu dimaksudkan demi menjaga keamanan, keselamatan dan kenyamanan para wisatawan.
“Balwasita Lebak rutin berjaga diberbagai desitansi wisata pantai untuk memberikan pengamanan dan keselamatan wisata di pantai lebak selatan,” kata Ketua Balawista Lebak, Erwin Komarasukma.
Erwin juga meminta para wisatawan agar selalu memperhatikan imbauan dari petugas penjaga pantai yang ada disetiap destinasi wisata pantai.
BACA JUGA: Lari di Tanjung Lesung, Sandiaga Uno Kenalkan Potensi Wisata di Banten
Kata Erwin, beberapa titik rawan yang kerap memakan korban di antaranya Pasir Putih Cihara, Ciantir dan Pantai Goa Langir
Menurutnya, sebagian besar insiden terjadi akibat pengunjung mengabaikan aturan keselamatan dan memilih berenang atau memancing di titik yang sudah dipasang tanda bahaya.
“Menjaga keselamatan tentu tanggung jawab semua pihak. Tapi juga butuh kesadaran dari wisatawan itu juga. Kami harap imbauan dari petugas bisa terus dijalankan,” tandasnya.***