BANTENRAYA.COM – Amaliah Fauziah Utami (27), menceritakan kesehariannya sebagai seorang guru honorer bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Sebagai gen Z, ia mengaku menjadi guru merupakan keinginannya saat masih berkuliah. Wanita lulusan kampus UIN Banten Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Itu, kini tengah mengajar di SKhN 1 Lebak.
Tahun 2022, ia pertama kali mengajar di sekolah tersebut. Selama dua tahun menjadi guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus, banyak hal menarik yang dialami. Namun yang pasti, mengajar anak-anak berkebutuhan khusus tentu harus sedikit lebih bersabar.
“Dulu awal ngelamar memang di sekolah itu dan syukur langsung diterima. Memang gak sesuai, dari pendidikan madrasah ke guru SKh. Tapi pas dijalanin ya seasik itu,” kata wanita yang akrab disapa Amal tersebut kepada Banten Raya, Minggu (24/11/2024).
Ketidaksesuaian antara pendidikan yang ditempuh, membuat Amal kebingungan diawal ia mengajar anak berkebutuhan khusus. Namun, lambat lambat laun kesulitan itu ia mampu lewati berkat rekan kerja sesam guru.
Baca Juga: 27 November Libur atau Tidak? Cek Ketentuan Undang-undang dan Surat Edaran Menteri
Amal mengungkapkan, ia diberi tugas mengajar murid-murid berkebutuhan khusus kelas 2 dan 3 sekolah dasar. Menariknya, murid-murid yang ia ajar masuk ke dalam golongan autis.
Bukan perkara mudah mengajar anak autis. Terlebih, menghadapi perilaku-perilaku muridnya. Amal mengaku sering menemukan murid-murid yang sangat sulit fokus. Bahkan, beberapa kali ia harus menenangkan ketika ada muridnya yang tiba-tiba tantrum.
Selain itu, tantangan lain mengajar murid autisme ialah beberapa muridnya yang masih belum fasih melafalkan huruf alfabet. Untuk mensiasati hal tersebut, ada terapi khusus yang ia berikan untuk melatih sensorik dan motorik muridnya.
“Kadang kalau ada yang tantrum kan. Tapi ya itu sudah kewajiban kita ya. Apalagi muridnya satu kelas puluhan. Tapi itu yang jadi profesi saya betul-betul saya cintai,” tuturnya.
Di tengah proses pembelajaran, Amal memiliki berbagai metode agar muridnya tidak merasa jenuh. Sesekali, proses pembelajaran ia sisipi dengan yel-yel, atau bahkan bernyanyi bersama.
Baca Juga: Kemendagri Instruksikan Penundaan Bansos Jelang Pilkada, Pengamat Pengamat Anggap Terlambat
“Kalau jenuh pasti murid-murid juga alami. Ya kita isinya kayak tepuk-tepuk tangan, atau nyanyi bareng gitu. Terus juga setiap pagi, murid-murid itu ramai-ramai hafalan Asmaul Husna. Itu banyak yang hafal, ada udah hafal 10 atau 15 gitu,” terangnya.
Jarak rumah Amal ke sekolah tempatnya mengajar rupanya tidak dekat. Amal sendiri tinggal di Kota Serang. Setiap hari, dari Serang ia menaiki kereta dan turun di stasiun Rangkasbitung. Setelahnya, ia mencari ojek, untuk menempuh sisa jarak ke sekolah sebelum ia tiba.
“Dari rumah bangun subuh pasti. Terus siap-siap dan berangkat pukul 6.10 WIB. Sampai ke sekolah kira-kira pukul 07.10 WIB. Jadi sekali perjalanan ya satu jam. Milih pulang pergi karena gak berani tinggal sendiri,” terang Amal.
Baginya, menjadi guru bagi anak berkebutuhan khusus bukan sekedar profesi. Ada hal lain yang lebih besar yang ia sebut sebagai pengabdian. Amal mengaku bangga menjadi bagian dari orang-orang yang memperjuangkan inklusivitas pendidikan terhadap anak berkebutuhan khusus. Soal gaji, Amal mengaku cukup. Dua tahun menjadi guru honorer, ia mengaku tak pernah mengeluh soal gaji.
“Gaji Alhamdulillah cukup buat sehari-hari. Sampai UMR Lebak. Tinggal hitung saja. Alhamdulillah juga betah, lingkungan kerjanya nyaman, rekan-rekan juga asik,” tuturnya.
Baca Juga: Targetkan Pencak Silat Provinsi Banten Bisa Berprestasi di Dunia
Di hari guru 2024, sebagai guru honorer dari kalangan gen Z dirinya tentu memiliki harapan. Pastinya, ia ingin segera diangkat sebagai PPPK. Terlebih, kata dia, waktu dua tahun menjadi honorer merupakan waktu yang cukup lama.
“Semua guru di Provinsi Banten, khususnya yang honorer mudah-mudahan segera diangkat. Atau seenggaknya kesejahteraannya dijamin sama pemerintah. Apalagi yang sudah puluhan tahun ngajar, atau yang di pelosok gitu kan. Yang terbaik saja pokoknya,” tandasnya. (***)















