BANTENRAYA.COM – Pasar Kranggot Cilegon akan melakukan revitalisasi pada 2025 dengan anggaran mencapai Rp30 miliar yang diperoleh dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kepala UPTD Pasar Kranggot Roghayah mengatakan, dana DAK Rp 30 miliar tersebut akan digunakan untum revitalisasi Pasar Kranggot Cilegon pada 2025.
“Dana sudah disiapkan dari pusat DAK untuk 4 kabupaten kota sebesar Rp 30 miliar untuk revitalisasi, salah satunya pasar kranggot. Untuk pedagang yang terdampak nanti akan direlokasikan,” kata Roghayah kepada Banten Raya, Senin 30 September 2024.
Baca Juga: Dana Kampanye Paslon Pilkada Pandeglang Maksimal Rp200 Miliar, Begini Alokasinya
Roghayah menyampaikan, pedagang yang terdampak pada data sementara sebanyak 1005 orang dan akan direlokasi selama masa revitalisasi.
Pendataan pedagang pasar kranggot perlu dilakukan oleh UPTD untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan dan menghindari yang mengaku menjadi pedagang secara tiba-tiba.
“Yang direvitalisasi yaitu lokasi wilayah pedagang yang terdampak, dan pedagang yang terdampak ada 1005 orang untuk data sementara. Untuk data fix nya nanti setelah pendataan kembali dari sekarang sampai nanti persiapan dengan persetujuan dengan tanda dari kepala UPTD di SKTU,” sambungnya.
Baca Juga: Akibat Korsleting Listrik, Rumah Warga di Pagelaran Hangus Terbakar
Roghayah mengungkapkan, ada beberapa lokasi di pasar kranggot yang perlu dilakukan revitalisasi pada 2025.
“Pedagang yang terdampak di kios D udah pada rusak dan bocor, los basah dan semi basah ikan ayam daging itu udah parah ya kalau hujan, awning E dan H, perempatan terminal sampai ke tps itu kena,” ucapnya.
Adapun lokasi yang disediakan oleh UPTD Pasar Kranggot untuk pemindahan pedagang atau relokasi yakni di Hanggar utara, Hanggar Barat, Hanggar F, dan Bongkar Muat.
Baca Juga: Kesal Karena Sang Pacar Dilecehkan, Pria di Makassar Ini Aniaya Pelaku Hingga Tewas
“Kami sudah sepakat Insyaallah, melihat dari musyawarah pedagang tadi juga Alhamdulillah pedagang support untuk revitalisasi ini. Relokasi pedagang di bongkar muat, luasnya kurang lebih seribu hektar,” jelasnya.
Relokasi bersifat sementara, Roghayah menjelaskan, pedagang tidak perlu membayar sewa lahan. Kata dia, aktifitas pelayanan pasar sudah pasti ada.
“Namanya relokasi jadi hanya sementara ya, tidak ada sewa lahan. Retribusi pelayanan pasar pasti ada dan kebersihan juga ada.” jelasnya.***