BANTENRAYA.COM – Satu calon walikota alias cawalkot muncul lagi dalam bursa Pilkada Kota Cilegon 2024
Satu wajah baru tersebut nampak serius karena sudah mengembalikan formulir penjaringan Cawalkot ke Partai Gelora.
Menariknya lagi perempuan tersebut datang dari partai yang selama ini sepi dari pemberitaan Pilkada Kota Cilegon.
Perempuan tersebut yakni Diana Ayu Farhah, mengambil langsung formulir pendaftaran bacakada didampingi sejumlah caleg terpilih lainnya dari partai berlambang Ka’bah atau PPP.
Diana sendiri diketahui merupakan Bendahara di DPD PPP Kota Cilegon.
Baca Juga: PPP dan PAN Siap Bangun Poros Baru di Pilkada Cilegon, Dibahas Serius Pertemuan Selanjutnya
Ketua Penjaringan Bakal Calon Wali Kota pada DPD Parta Gelora Indonesia Cilegon Erza Erdiansyah menyampaikan, sejauh ini sudah ada empat bacakada yang mendaftarkan diri pada Partai Gelora Indonesia.
4 cawalkot tersebut yakni Isro Mi’raj, Alawi Mahmud, Muhibudin, dan Diana Ayu Farhah.
“Total sudah empat orang yang mendaftar di pantai kami, harapannya tanggal 12 nanti sudah selesai dan bisa fokus pembedahan visi misi dihadapan masyarakat, yakni Pak Isro, Pak Alawi, Pak Muhibudin dan Bu Diana,” ucap Erza Erdiansyah, Senin 10 Juni 2024.
Erza menjelaskan, keputusan siapa yang nanti akan mendapatkan rekomendasi dari partainya itu setelah semua calon menyampaikannya visi misi dihadapan masyarakat.
Untuk itu, Partai Gelora Indonesia menginginkan pemimpin yang mampu bekerja membawa kepentingan rakyat.
Baca Juga: Kanwil DJP Banten Tambah Dua Tax Center, Wujudkan Generasi Emas Sadar Pajak 2045
“Kami menginginkan pemimpin sesuai dengan keinginan rakyat, jadi tidak hanya jualan gagasan. Tapi mampu mengembang amanah rakyat, karena rakyat adalah pemimpin tertinggi dari konstitusi,” terangnya.
Ia kembali menambahkan, rencana bedah visi misi dihadapan masyarakat Cilegon itu sebagai pertimbangan bahwa siapapun yang akan diusung oleh Partai Gelora Indonesia merupakan pilihan rakyat.
“Kami ingin menghadirkan calon yang memang paham apa yg dibutuhkan masyarakat, jadi ketika nanti terpilih bukan baru berfikir mau dibawa kemana Kota Cilegon, atau cuma calon yang mengumbar jargon saja tapi enggak tau harus berbuat apa untuk melindungi kepentingan masyarakat Cilegon,” pungkasnya. (***)