BANTENRAYA.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KP2KB) Kota Cilegon telah memberikan edukasi rawannya kekerasan dan pelecehan yang kerap menyasar pada anak usia dini.
Pemberian edukasi tersebut telah langsung disampaikan oleh Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma di 8 sekolah dalam program Birokrat Mengajar Pemkot Cilegon.
Ia mengatakan, melalui program Birokrat Mengajar tersebut berharap dapat menghasilkan pemahaman kepada siswanya terkait pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual.
Baca Juga: Walikota Serang Ajak KNPI Terlibat dalam Pembangunan dan Berikan Manfaat Nyata ke Masyarakat
“Tentu harapan dari mengajar di sekolah ini untuk pemahaman perlindungan anak seperti apa memberikan edukasi juga kepada anak-anak untuk bisa melindungi diri sendiri,” kata Lia kepada Banten Raya saat ditemui di SDN 2 Cilegon usai program Birokrat Mengajar, Selasa 22 April 2025.
Dirinya telah memberikan pemahaman terkait hal tersebut seperti bentuk kekerasan pada anak-anak yang kerap terkadi yaitu yang mulai kekerasan fisik, ekonomi, psikis dan lain-lain.
“Alhamdulillah saya sudah memberikan edukasi kepada anak-anak sambil diselingi memberikan souvenir, dan mereka menyimak edukasinya,” ucapnya.
Baca Juga: Belum Juga Dinaikkan, Honor RT dan RW di Kota Cilegon Mulai Seret Lagi
Ia mengungkapkan, dengan adanya tujuan tersebut kedepannya akan menurunkan kembali jumlah angka kekerasan dan pelecehan di Kota Cilegon.
Berkaca dari tahun 2024, kata dia, kasus kekerasan dan pelecehan di Kota Cilegon menurun menjadi 114 kasus dari tahun 2023 sebanyak 122 kasus.
“Kami berharap tahun 2025 ini kasus seperti itu semakin menurun. Dengan diberikan edukasi ini semoga nantinya mereka paham. kita memberikan edukasi juga sesuai umurnya ya, tadi mengajar di kelas 5,” ungkapnya.
Baca Juga: Luck Donat Viral Asal Kota Serang Kini Punya 7 Cabang se-Indonesia, Banyak Food Vlogger Ikut Jajal
Menurutnya, kekerasan dan pelecehan rawan terjadi menyasar ke anak-anak sekolah, maka edukasi tersebut sangat penting untuk diketahui oleh anak-anak usia dini.
“Memang pelaku seperti itu adanya di orang terdekat, mohon maaf bisa ada di keluarga atau teman dekat. Yang kita dengar juga selama ini pelaku kekerasan itu banyaknya menyasar kepada anak-anak, makanya anak-anak perlu diberikan pemahaman juga terkait hal ini,” tuturnya.
Ia berharap, dalam Pendidikan anak-anak dapat menjalankan pembelajaran dengan aman dan nyaman serta mamahami dalam kehidupannya.
Baca Juga: Baru Disidak Walikota Robinsar, Kini Sampah di Pasar Kranggot Menumpuk Menutupi Jalan dan Lapak
“Mudah-mudahan di ranah pendidikan ini kita bisa meminimalisir kasus kekerasan dan pelecehan kepada anak-anak,” harapnya.***