BANTENRAYA.COM – Tanjung Lesung sudah lama ditetapkan sebagai proyek nasional pengengambangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bidang Pariwisata oleh pemerintah pusat. Proses pembangunan wisata dirgantara di Bandara Salakanagara saat ini tengah berlangsung. Pembangunan hanggar dan taxiway sebagai akses penghubung bagi pesawat terbang antara runway (landasan pacu), apron (area untuk pesawat parkir), hanggar dan terminal.
Dikutip dari laman resmi www.tanjunglesung.com, proyek hanggar dan taxiway ini sudah digarap akhir Agustus 2021. Sejumlah alat berat, seperti bulldozer, excavator, wales stump melakukan konstruksi pengerjaan dan pemindahan tanah dalam rangka pembangunan hanggar dan dipantau langsung oleh tim Tanjung Lesung dan tim Indonesia Flying Club (IFC).
Baca Juga: Jangan Ditawar Lagi! Pengelola Wisata di Kabupaten Serang Wajib Patuhi Aturan Prokes PPKM
“Per 31 Agustus 2021 ini, progresnya telah dilakukan pelebaran sisi jalan Bandara Salakanagara, merapikan landasan pacu Salakanagara, perpanjangan taxiway ke arah hanggar yang sudah dalam perataan tanah,” terangnya.
Poernomo juga menambahkan bahwa taxiway dari airstrip menuju hanggar IFC pun jalanannya sudah dalam perataan tanah. Tahap selanjutnya menunggu selesainya pengerjaan mesin excavator untuk membersihkan jalanan dari tanah dan batu-batuan, dan jika sudah selesai, maka Bandara Salakanagara di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung sudah siap dipakai untuk olahraga kedirgantaraan dan penerbangan pesawat charter
Poernomo berharap pembangunan jalan hingga gedung hanggar dan fasilitasnya bisa berjalan lancar tanpa adanya halangan berarti. Hal itu agar wisata dirgantara ini bisa dinikmati secepatnya bagi para penikmat wisata dirgantara dan juga wisatawan. Apakah itu joy flight atau terbang wisata, flying and adventure seperti parachute, jumping, skydive, gantole, aeromodelling sampai Sport Pilot Training (SPL License).
Baca Juga: Baru Dibuka Dua Bulan, Wisata Alam Kampung Pemancingan di Pabuaran Malah Sepi Pengunjung
“Juga, kami berharap di kancah (pariwisata) nasional, Tanjung Lesung bisa menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga bisa memajukan kepariwisataan di Indonesia bagi wisatawan lokal maupun mancanegara,” tutup Poernomo.
Tanjung Lesung dan IFC sudah melakukan audiensi ke beberapa pihak atau instansi terkait akan hadirnya wisata dirgantara di kawasan yang dimiliki Jababeka ini. Belum lama Tanjung Lesung dan IFC mengunjungi Markas Besar Angkatan Udara di Cilangkap.
Tanjung Lesung merupakan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata dan termasuk dalam program 10 “Bali Baru” dari kemenparekraf yang memiliki keindahan panorama dan destinasi wisata pantai yang bisa digunakan sebagai sarana meningkatkan wisata olahraga, alat juang dan minat dirgantara. Tujuannya, untuk mendukung pertahanan negara di dirgantara. ***















