BANTENRAYA.COM – Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah mengeluhkan dana bagi hasil (DBH) yang diterima Pemkab Serang yang dinilai tak sesuai.
Meski Kabupaten Serang memiliki ratusan perushaan atau industri namun dana bagi hasil yang diterima sangat minim.
Hal tersebut terjadi lantaran pabrik industri berada di Kabupaten Serang namun kantor pusat sebagian besar berlokasi di Jakarta.
Baca Juga: Masih Ingat Arisan Bodong di Ciruas? Pelaku Divonis 3,5 Tahun Penjara
Hal tersebut terungkap saat kegiatan silaturahmi anggota Komisi XI DPR RI Annisa Mahesa ke Pendopo Bupati Serang, Rabu 6 Agustus 2025.
Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah mengatakan, Pemkab Serang menyampaikan aspirasi berkaitan dengan DBH yang harus didapatkan oleh Pemkab Serang.
“Tadi (kemarin-red) saling menyampaikan informasi terkait DBH, setelah ini akan bersurat ke Ibu Annisa selaku anggota DPR RI untuk disampaikan kepada kementerian yang terkait,” ujarnya.
Baca Juga: Polres Cilegon Tanam Jagung 1,5 Hektare di Ciwandan, Berharap Terwujudnya Kemandirian Pangan
Ia menjelaskan, walaupun di Kabupaten Serang terdapat ratusan industri namun tidak mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) karena sebagian besar DBH mengalir ke Jakarta.
“Salah satunya yang mendesak adalah DBH, karena kita tahu di Kabupaten Serang ini perusahaan jumlahnya ratusan, tapi DBH tidak masuk ke kita,” katanya.
Anggota Komisi XI DPR RI Annisa Mahesa mengaku, sudah menerima berbagai aspirasi dari Bupati Serang dan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Baca Juga: Polytron Jajaki Pasar Laptop dengan Bawa Luxia, Bidik Kalangan Mahasiswa
“Ada banyak sekali aspirasi, contohnya soal DBH teransfer ke daerah dalam bentuk DAK (dana alokasi khusus) dan DAU (dana alokasi umum). Kepala OPD sudah menjelaskan dengan sangat baik,” ujarnya.
Ia meminta kepada Pemkab Serang untuk memberikan pernyataan tertulis terkait aspirasi yang disampaikan melalui surat yang ditanda tangani Bupati Serang.
“Jadi ketika kita akan ketemu dengan Bappenas dan Kemenkeu dalam bentuk rapat kerja, kita sudah mempunyai data yang valid,” katanya. ***


















