BANTENRAYA.COM – Bayi dalam kardus yang ditemukan warga di Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang pada Kamis 16 Januari 2025 masih dirawat di RSUD dr Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang.
Namun berat badan bayi tak kunjung naik masih seperti pertama ditemukan yakni 1 kilogram.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Kabupaten Serang Kuratu Akyun mengatakan, saat ini bayi prematur tersebut masih dilakukan perawatan intensif di RSDP Serang.
Baca Juga: Modal Finansial Tanpa Agunan, Jurus PNM Mekaar Berantas Perempuan Desa Keluar dari Miskin Ekstrem
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan unit PPA Polres Serang untuk segera mengungkap siapa orangtua bayi tersebut secepat mungkin,” ujarnya, Rabu 22 Januari 2025.
Ia menjelaskan, saat ini kasus tersebut masih dilakukan pendalaman oleh tim unit PPA Polres Serang yang bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Serang.
“Mudah-mudahan semua masyarakat bisa membantu sehingga secepatnya bayi ini bisa ditemukan siapa orangtuanya,” katanya.
Baca Juga: Pemkot Cilegon Lakukan Pengelompokkan Siswa Penerima MBG, yang di Pelosok Bakal Jadi Prioritas
Akyun menuturkan, jika Polres Serang belum menemukan siapa pemilik bayi tersebut maka selanjutnya akan dititipkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang.
“Kalau tidak ditemukan dan dinyatakan sebagai bayi telantar, maka nanti selanjutnya kalau sudah sehat bayi tersebut akan diambil oleh Dinsos Kabupaten Serang,” jelasnya.
Ia mengatakan, pihaknya masih berupaya untuk memulihkan kondisi kesehatan bayi yang saat ini berat badannya tak kunjung naik.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri di Kubangan Galian C di Cilegon, Saksi Mata Sempat Dengar Korban M Minta Tolong
“Bagaimanapun kita fokus kepada kesehatan bayi. Berat badan ideal bayi itu 2,5 sampai 3 kilogram tapi bayi yang ditemukan di Kibin ini beratnya masih 1 kilogram,” ungkapnya.
Terjadinya kasus pembuangan bayi tersebut, lanjut Akyun, disebabkan minimnya edukasi perlindungan anak yang didapatkan oleh orangtua khususnya pelaku sehingga memilih membuang anaknya.
“Ini jadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama, terutama bagi keluarga yang mempunyai anak remaja dan dewasa untuk diberikan eduksi,” paparnya. ***