BANTEN RAYA.COM – Warga Desa Sukamaju, Kecamatan Kibin diresahkan dengan air limbah yang masuk ke salah satu pekarangan rumah warga dan area tempat pemakaman umum.
Limbah tersebut juga mengakibatkan ratusan ikan yang berada di kolam ikan setinggi dua meter dan lebar 20 meter milik korban mati dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Warga Desa Sukamaju Nida mengatakan, keluarganya sudah menjadi korban pencemaran sejak dua minggu terakhir dimana pekarangan rumahnya dipenuhi dengan limbah.
“Limbah ini masuk ke rumah kami, dan mencampuri seluruh empang ikan yang ada di rumah saya. Alhasil ikan-ikan pada mati dan saat ini limbahnya sudah mengalir ke sumber air rumah kami, ” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (2/1).
Baca Juga: Belum Terima 3 Bulan Gaji, Guru Honorer Cilegon Serbu IG Helldy Agustian: Jangan dzalim yaaa..
Ia menjelaskan, air limbah tersebut juga membunuh tanaman-tanaman yang ada di rumahnya dan membuat sekeliling rumah mengeluarkan bau yang tidak sedap.
“Saat tidur juga kita tidak nyaman. Kita takutnya limbah yang ada di rumah ini makin besar dan menimbulkan penyakit yang berbahaya. Karena bagaimanapun juga banyak lalat-lalat yang akhirnya menempel di makanan dan minuman, ” katanya.
Nida menuturkan, limbah tersebut juga membanjiri tempat pemakaman umum sehingga kuburan yang ada tidak terlihat karena digenangi air yang hitam dan membuka.
“Jadi limbah ini sudah dua minggu terakhir di rumah saya, awalnya limbah ini mengalir dari belakang rumah. Pas saya lihat ke belakang ternyata air limbahnya juga menghabiskan tanah kuburan juga, ” jelasnya.
Baca Juga: Anti Ribet! Berikut Cara Beli Token Listrik Diskon 50 Persen Secara Online
Ia mengungkapkan, saat ini aliran limbah juga sudah mengalir ke jalan raya Kibin-Carenang dan ke sawah-sawah milik warga yang bisa mengakibatkan kerusakan di sawah.
“Kami bingung air limbah ini mau dibuang kemana, kami takut air ini juga sudah mulai mengalir ke sawah. Ayam-ayam warga juga banyak yang mati, ” paparnya.
Staf Desa Sukamaju Saban mengatakan, limbah tersebut diduga berasal dari tempat penyimpanan limbah B3 yang dimiliki oleh salah satu warga Desa Sukamaju bernama H. Saefudin.
“Jadi dibelakang rumahnya si korban ini dulunya ada ratusan blong limbah cair, kemudian engak tahu ditumpahkan si pemilik akhirnya limbahnya berceceran ke rumah korban, ” paparnya.
Pihaknya juga sudah berupaya mempertemukan kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah namun si pemilik belum bisa diajak untuk bekerja sama.
Baca Juga: RESMI DIBUKA! Beasiswa LPDP 2025, Berikut Jadwal Pendaftaran Lengkap dengan Syarat Daftar
“Saya juga sudah survei ke lokasi dan memang itu sudah saya sampaikan ke Pj Kades (Sukri-red). Si pemilik limbah juga sudah dihubungi tapi belum bisa diajak ketemu, ” tuturnya. (***)


















